Sabtu, 08 Agustus 2009

Slogan Keliru: Mengubah Hutang Menjadi Aset

Di suatu kesempatan setelah pulang kantor sekelebat saya melihat ada x-banner yang ukurannya lumayan besar. Isinya berbunyi “Bagaimana Mengubah Hutang Menjadi Aset”. Sekilas tema iklan sebuah seminar ini memang terlihat menarik. Bagaimana tidak, dengan berhutang, kita bisa mendapatkan aset dengan mudah.

Sebenarnya, saat pertama kali membaca iklan seminar tersebut, saya langsung tertawa dalam hati (soalnya kalo tertawa sendiri, nanti disangka lagi snewen sama orang di jalan). Ini bukan tanpa alasan. Mungkin bagi orang teknis utamanya akuntansi juga akan berperilaku sama, tersenyum geli. Alasannya, karena memang di dalam neraca, aset merupakan bentuk kekayaan yang berasal dari dua sumber, pertama, modal sendiri, dan yang kedua hutang.

Secara otomatis, setiap pinjaman atau hutang yang diperuntukkan untuk usaha akan dibukukan juga sebagai aset. Contoh sederhananya, misalnya Tulamak meminjam sejumlah dana dari bank muamalat. Dana pinjaman dari bank tersebut dibukukan pada sisi kiri neraca (aset) dalam akun kas atau bank, sedangkan sisi kanan neraca ditambahkan dengan akun hutang dengan jumlah yang sama, sehingga neraca akan tetap selalu seimbang. Jadi sekali lagi, ini berlaku otomatis dan tidak serumit seperti slogan diatas.

Mungkin penjelasan ini terlalu teknis, tetapi ini penting sebagai pemahaman mendasar tentang akuntansi dan keuangan. Tetapi sudahlah, yang penting sekarang kita sudah sama-sama tahu apa maksud dari tema iklan tersebut. Akan lebih menarik untuk dibahas adalah bagaimana mungkin semua itu terjadi.

Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini. Juga tida ada yang terjadi karena kebetulan. Selama dalam prosesnya, mengubah hutang menjadi aset tentunya tidak semudah membalikkan telapak tangan. Perlu usaha yang keras dan cerdik untuk mencapainya. Walaupun saya sandiri tidak menghadiri seminar tersebut, tetapi mungkin saya bisa sedikit meraba isinya.

Diperlukan beberapa asumsi dasar yang harus dipenuhi. Pertama, pemilihan instrumen investasi yang tepat. Kedua, terdapat sinergi dengan bisnis yang sudah ada. Ketiga, bankable. Keempat, pemenuhan kriteria 5C (capacity, capital, collateral, character, condition of economic). Dan kelima, pengelolaan yang baik. Pembahasan mengenai asumsi dasar ini akan dibahas pada artikel selanjutnya.

Setelah asumsi dasar terpenuhi, barulah kemudian proses selanjutnya dapat berjalan. Hutang yang diterima dialokasikan untuk mendanai investasi dengan tingkat pengembalian yang lebih tinggi dari besarnya pembayaran angsuran pinjaman. Karena sangat sensitif terhadap ketersediaan kas untuk membayar pinjaman, disini manajemen keuangan memegang peranan penting. Menjaga agar tidak terjadi gagal bayar yang bisa membuyarkan seluruh rencana yang telah dipersiapkan sebelumnya.

Terlepas dari segala kekurangannya, secara pribadi saya salut dengan tema iklan tersebut. Mengajak orang untuk membuka pikiran dan diri untuk menjadi pengusaha. Membangun pola pikir dan motivasi yang kuat untuk tidak selalu dimanja dan terbuai oleh status quo.

1 komentar:

  1. Apakah Anda memerlukan pinjaman segera untuk melunasi hutang Anda atau apakah Anda memerlukan pinjaman untuk memperbaiki bisnis Anda? Apakah Anda memerlukan pinjaman konsolidasi atau hipotek? Sudahkah anda ditolak oleh bank dan lembaga keuangan lainnya? Cari tidak lebih karena kami di sini untuk membuat semua masalah keuangan Anda terjadi di masa lalu !! Kami meminjamkan kepada perusahaan, entitas swasta dan individu dengan bunga rendah dan harga terjangkau 2%. Anda bisa menghubungi kami melalui e-mail via: (ivanaluka04@gmail.com)

    APLIKASI DATA

    1) nama ...........................
    2) Negara .......................
    3) Alamat ......................
    4) Jenis Kelamin ........................
    5) status perkawinan .............
    6) Bekerja ................
    7) Nomor Telepon ...........
    8) posisi di tempat kerja .....
    9) penghasilan bulanan ....................
    10) total pinjaman .........
    11) durasi pinjaman .....
    12) Tujuan pinjaman ..................
    13) Tanggal lahir ........................

    Terima kasih.

    BalasHapus

Belahan Jiwaku Akhirnya di kembali ke Sang Pencipta

Kisah pilu, yang tertuang di posting tahun lalu, harus bertambah lagi. Di bagian akhir posting tersebut, saya sudah menceritakan bagaimana k...