Studi kecil-kecilan ini sebenarnya tidak secara formal memberikan semacam kuisioner, tetapi lebih kepada pengajuan pertanyaan secara lisan. Sampel yang diambil adalah lima industri rumahan pembuatan batu bata di Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan.
Studi ini menunjukkan bahwa kapasitas produksi industri rumahan pembuatan batu bata di Kec. Sungai Tabuk bervariasi, mulai dari 26.000 buah per bulan hingga mencapai 120.000 buah bata per bulan. Permintaan pasar terhadap bata jenis ini tetap tinggi dimana terbukti dengan menipisnya jumlah stok yang dimiliki industri rumahan tersebut dan pada beberapa kasus masih banyak order yang belum bisa terpenuhi. Harga berfluktuasi tergantung permintaan penawaran bata berkisar antara Rp.380,- sampai dengan Rp.500,- per buah bata. Dalam kondisi normal, industri rumahan batu bata ini mampu membukukan laba sekitar Rp.5 juta hingga Rp. 6 juta per bulan, atau 60 juta hingga 72 juta rupiah setiap tahunnya. Gambaran ringkasnya dapat dilihat dari proyeksi laporan laba rugi dan neraca berikut.
Kalkulasi keuangan bisnis ini dalam kondisi normal sebagai berikut.
Industri Rumahan Batu Bata Sungai Tabuk | ||
Proyeksi Laba Rugi | ||
Untuk Periode 1 Bulan | ||
Dalam Rp.- | ||
Penjualan (35rb xRp.400,-) | 14,000,000 | |
Biaya: | ||
- Upah Mengambil tanah liat (2org x Rp.1jt) | 2,000,000 | |
- Upah Mencetak (3org x Rp.1jt) | 3,000,000 | |
- Upah Membakar (2org x Rp.1jt) | 2,000,000 | |
- Bahan Bakar (4ret limbah ulin xRp.250rb) | 1,000,000 | |
Laba Operasi | 6,000,000 | |
Pendapatan Angkut (Rp.120rb x 35) | 4,200,000 | |
Biaya Bahan Bakar Pickup (((2x25km)/10 x Rp.4500) x 35) | 787,500 | |
Biaya Perawatan Pickup ((2x25km)xRp.300 x 35) | 525,000 | |
Biaya Penyusutan Pickup (100jt-30jt)/(8thn x 12bln) | 729,167 | |
Upah buruh angkut (2org x 30rb x 35kali) | 2,100,000 | |
Penyusutan gudang (6jt / (3thn x 12bln)) | 166,667 | |
Laba Bersih | 5,891,667 |
Dalam setahun, laba bersih perusahaan dapat mencapai Rp.70jt.
Aliran kas bersih dalam setahun= Rp.81.450.000,- ((5.891.667 + 729.167 + 166.667) x 12bulan)
Bila modal awal sebesar Rp.250jt yang dialokasikan untuk:
- Tanah Rp.120jt
- Bangunan Rp. 30jt
- Mobil operasional Rp.100jt
Periode pengembalian investasi= Rp.250jt/Rp.81,45jt= 3,07 tahun
Dengan mempertimbangkan berbagai risiko yang diakomodasi melalui penurunan nilai sebesar 12% maka periode pengembalian investasi menjadi= 4,8 tahun.
Perhitungan tersebut diatas dengan asumsi nilai rata-rata. Secara optimis kita bisa mendapatkan keuntungan yang lebih bila berinvestasi misalnya dengan 4x skala produksi rata-rata industri tersebut dengan harapan tingkat keuntungan yang diperoleh bisa lebih besar dari 4 kali lipat akibat pemanfaatan aset seperti luas areal, gudang dan pickup secara bersama-sama dan atau bergantian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar