Setelah melakukan perjalanan panjang untuk studi ke luar negeri, yang berawal di tahun 2009, akhirnya aku putuskan untuk kuliah di dalam negeri. Berbagai upaya rasanya sudah secara optimal dijalankan. Mulai dari pengikuti talent scouting dan pelatihan bahasa yang diselenggarankan oleh Ristekdikti beberapa kali, untuk mendapatkan fasilitas mengikuti test IELTS, berikut pendanaan dari institusi. Mengikuti pre-departure program salah satu kampus di Australia, dan hingga perjuangan meraih beasiswa yang sudah di depan mata, saat telah diterima dan menjalankan studi doktoral di Kobe University selama satu semester, tetapi tidak dapat dilanjutkan karena suatu hal terkait beasiswa. Diterima di beberapa kampus di luar negeri, seperti di Jepang, Inggris, dan Turki, menjadi bagian dari perjalanan hidupku.
Adanya ketidakpastian peraturan yang
berubah-ubah dan pertimbangan usia yang terus berjalan, akhirnya saat ada
kesempatan untuk studi lanjut di salah satu universitas negeri di jawa, saya
putuskan untuk mendaftar. Alhamdulillah diterima, dan sudah berjalan dua
semester saat ini. Banyak suka duka terkait proses belajarnya, utamanya terkait
penjalankan studi dengan status ijin belajar, ditambah lagi dengan kondisi
pandemi yang mendera. Cukup babak belur juga untuk menyeimbangkan dan mengakomodir
tugas kantor, tugas sebagai mahasiswa, dan yang tidak kalah pentingnya, tugas
sebagai kepala keluarga.
Selama dua semester yang telah dijalani, meskipun
nilai tidak sempurna, dengan segala keterbatasan saya, alhamdulillah masih dapat
dikatakan baik baik saja. Semoga kedepannya semakin dimudahkan oleh Allah SWT
dalam menjalani proses studi ini hingga selesai. Ikhtiar diupayakan semaksimal
mungkin dengan tetap mempertimbangkan tiga kepentingan tadi. Tetap semangat...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar