Rabu, 02 Maret 2011

Dari Denpasar Ke Banjarmasin transit Surabaya

Kali ini saya ingin berbagi pengalaman mengenai perjalan pulang dari Denpasar menuju Banjarmasin. Penerbangan interkoneksi dengan menggunakan Wings Air dengan tujuan Surabaya dan Lion Air Boeing 737 dari Surabaya ke Banjarmasin. Harga promo untuk penerbangan ini bervariasi dengan harga minimal 500rb-an. Cukup hemat.

Untuk tiga orang, saya harus membayar total sebesar 1,75jt. Harga ini mungkin bisa lebih rendah lagi karena saat itu bukan harga yang terendah. Ketidakpastian dan harus menunggu lebih lama yang membuat saya putuskan untuk issued tiket tersebut. Padahal sekitar 4 hari sebelumnya saya book tiketnya dengan total harga 2,15jt. Pelajaran yang cukup berharga bagi saya. Kalau pembaca tertarik bagaimana saya bisa mendapatkan ini silahkan tanya saya secara langsung....

Di hari keberangakatan, sehari sebelumnya, saya sudah book taksi Blue Bird di Denpasar. Kata orang-orang, taksi ini lebih terpercaya dalam hal ketepatan waktu dan tarif yang dikenakan. Tapi saya tidak bilang kalo taksi yang lain memiliki argo kuda. Hanya saja, faktor psikologis yang membuat saya memutuskan untuk menggunakan jasa taksi tersebut. Dari kediaman di Jalan Ida Bagus Oke, Denpasar Menuju Bandara Ngurah Rai, kami membayar argo plus sedikit tips sebesar 75rb. Mengenai pendapatan sopir taksi, nanti kita bahas di tulisan berikutnya.

Begitu masuk ke Airport, kami langsung settle bagasi. Saya sengaja melihat seberapa berat total bagasi saya. Jatah 15kg x 3 orang yaitu sebesar 45kg ternyata kurang, karena saya menaikkan ke timbangannya satu per satu dan sekaligus memantau berat bagasi saya, tas kedua terakhir telah menunjukkan angka 47kg. Kelebihan 2kg, tetapi mbaknya bilang, gak apa-apa cuman kelebihan segitu. Kemudian dia tanya, apakah saya masih punya bagasi lain. Saya bilang sudah tidak ada lagi. Kejadian ini sudah saya perhitungkan sebelumnya sehingga barang dengan tas yang cukup memadai bisa saya cadangkan untuk tidak masuk bagasi. Jadi akhirnya bisa free tanpa tambahan biaya.

Setelah itu, karena waktu masih cukup lama, saya putuskan untuk duduk disamping satu orang asing. Rupanya dia berasal dari Australia dan akan menuju Balikpapan untuk urusan pekerjaan. Operation Manager katanya, tetapi setelah saya tanya lebih mendalam, ternyata lebih spesifik dan dibawahnya operation manager, yaitu di divisi Heavy duty. Menurutnya tidak banyak ekspatriat seperti dia di Blighton yang ditempatkan di Indonesia, paling hanya 1 atau 2 orang saja di satu cabang.

Setelah cukup waktu, kami langsung menunju tempat boarding, dengan membayar Airport Tax sebesar 120rb untuk bertiga (@40rb) dan menunggu di ruang tunggu. Hingga tiba saatnya kami menuju pesawat fokker (maaf kalo salah eja) yang akan membawa kami ke Surabaya. Pesawat relatif kecil, tetapi kabin terasa lebih lega, tidak seperti boing 373 Lion yang sangat susah untuk duduk terutama bagai orang yang bertinggi badan diatas 175cm. Beberapa rekan saya tidak mau dan menghidari pesawat jenis ini, tetapi saya sendiri tidak. Mungkin karena sudah terbiasa dengan pesawat kecil yang hanya berkapasitas 16 penumpang.

Kurang lebih 1 jam 5 menit kami sudah sampai di surabaya. Bandara Internasional Juanda yang kami datangi saat itu terlihat tidak begitu ramai. Terdengar informasi bahwa pesawat Lion Air jurusan Jakarta delay selama 70 menit. Dalam hati saya berpikir mungkin juga yang ke Banjarmasin juga akan Delay. Benar saja, pesawat tersebut akhirnya delay beberapa puluh menit. Waktu itu saya pergunakan untuk shalat dan makan siang. Oh iya di tempat transit tidak perlu membayar Airport Tax lagi.

Setelah menunggu di ruang tunggu di Gate 4 kami akhirnya dipersilahkan menuju pesawat untuk terbang ke Banjarmasin. Akhirnya dalam kurun waktu satu jam 15 menit, kami sampai di Banjarmasin. Setibanya di Banjarmasin, saya tertemu dengan sepasarng orang asing yang sudah pensiunan, dan rupanya dia pernah ke Banjarmasin tujuh tahun lalu. Dia ingin menginap di Hotel Arum Kalimantan dan rencananya hanya sehari di Banjarmasin sebelum berangakat menuju tempat lain. Saya sempat memberikan nomor telpon dan email bila sewaktu-waktu mereka memerlukan bantuan.

Akhirnya dalam waktu kurang dari satu jam, sampailah saya di rumah yang sudah cukup lama saya tinggalkan. Oh iya, bagi Anda yang ingin naik taksi bandara, untuk ke pusat kota banjarmasin, tarifnya sekitar 80ribu hingga 100rb. Alternatif lain, anda bisa naik ojek ke bundaran depan bandara dan selanjutnya naik angkot jurusan Banjarmasin pal 6. Besaran biayanya yah paling tidak Ojek 10rb dan angkot 10rb. Untuk angkot dalam kota Banjarmasin, 3rb sekali jalan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Belahan Jiwaku Akhirnya di kembali ke Sang Pencipta

Kisah pilu, yang tertuang di posting tahun lalu, harus bertambah lagi. Di bagian akhir posting tersebut, saya sudah menceritakan bagaimana k...