Minggu, 07 Juni 2009

Dunia yang Penuh Warna, Merah untuk Blog Ini

Coba amati kondisi sekitar kita. Dimulai blog ini, iya blog yang sedang kamu baca ini. Lalu lirikkan mata kamu sebentar ke sebelah kiri dan kanan kamu. Kamu pasti menemukan minimal tiga jenis warna. Coba bayangkan bila warna di dunia hanya ada dua macam saja, hitam dan putih. Pasti membosankan ya.

Masih ingat juga sewaktu sekolah dasar dulu, gradasi warna pelangi dengan metode jembatan keledai (baca: metode mengingat dengan menyingkat serangkaian kata) dimana guru kita mengajarkan satu kata unik dan mudah diingat agar urutannya tidak mudah terbaik. Mejikuhibiniu, iya benar, ini adalah singkatan dari susunan tujuh warna pelangi. Me untuk merah, ji untuk jingga, selanjutnya ada kuning, hijau, biru, nila, dan ungu.

Demikian juga dengan blog ini. Mungkin dari sekian banyak blog yang sudah kamu selajahi, ada rasa kebosanan melihat warna yang itu itu saja. Warna merah dari template blog ini menurut saya cukup baik untuk merepresentasikan semangat, keberanian, dan rasa apa sajalah dengan sejuta maknanya.

Pemilihan warna merah juga paling tidak mengingatkan kamu untuk berhenti. Seperti di traffic light, tetapi saya berharap bukan berhenti untuk sementara, berlama lama menjelajahi setiap ruang dalam blog ini akan lebih bagus lagi. Walaupun warna ini identik dengan identitas satu partai politik tertentu tetapi saya tegaskan, saya tidak ada sangkut pautnya dengan itu. Hanya kebetulan saja.

Ingat juga anak yang baru lahir dan tanpa dosa. Kata merah seringkali disematkan untuk memberikan gambaran kepolosan dan potensi besar yang dibawa anak tersebut untuk menjawab tantang dunia di masa depan mereka. Iya benar, bayinya masih merah.

Masih banyak lagi pemaknaan dari warna merah ini. Aura merah menurut EFT Indonesia menggambarkan: keinginan, vitalitas, kekuatan, himbau untuk menang, untuk mempunyai sukses, intensitas dari pengalaman, aksi, melakukan, cinta dari sport, berjuang, kompetisi, kekuatan dari akan, kepemimpinan, kekuatan, keberanian, nafsu, erotik, earthiness, practicality, hasrat memiliki, rasa dari pengembaraan, insting bertahan hidup dan lain sebagainya. Itulah sebabnya sebagian besar anak muda dan remaja punya aura berwarna merah terang. Ah whatever lah.

Dibalik pemaknaan positif, tentunya ada juga pemaknaan warna ini yang mungkin bersifat negatif. Tetapi yang penting adalah bagaimana kita memaknai dan menyikapinya. Bad news is not important, but the attitude is. Jadi... se-merah apa kah kamu?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Belahan Jiwaku Akhirnya di kembali ke Sang Pencipta

Kisah pilu, yang tertuang di posting tahun lalu, harus bertambah lagi. Di bagian akhir posting tersebut, saya sudah menceritakan bagaimana k...