tag:blogger.com,1999:blog-64543875789113801742024-02-20T07:31:48.980+08:00Keuangan PraktisMedia Pembelajaran Pengembangan Diri & Pengelolaan BisnisUnknownnoreply@blogger.comBlogger222125tag:blogger.com,1999:blog-6454387578911380174.post-8074508983664351622023-12-20T18:34:00.001+08:002023-12-20T18:34:20.149+08:00Belahan Jiwaku Akhirnya di kembali ke Sang Pencipta<p style="text-align: justify;">Kisah pilu, yang tertuang di posting tahun lalu, harus bertambah lagi. Di bagian akhir posting tersebut, saya sudah menceritakan bagaimana kondisi istriku tercinta. Di kesempatan ini, saya mencoba menjelaskan jalas cerita hingga istriku tiada. Iya, dia yang telah setia menemaniku hampir 20 tahun akhirnya harus menyerah akibat sakit jantung yang dideritanya.</p><p style="text-align: justify;">Satu setengah tahun yang lalu setelah mengetahui sakitnya, kami berupaya semaksimal mungkin untuk mengatasi sakitnya. Baik secara medis, maupun non medis. Meskipun sudah tidak terhitung banyaknya produk suplemen atau terapi alternatif kami jalani, akhirnya kami juga memutuskan untuk menjalankannya berbarengan dengan proses pengobatan medis. </p><p style="text-align: justify;">Menurut dokter, hanya ada satu cara agar sembuh yaitu dengan menjalani operasi bypass jantung. Mulailah kami mempersiapkan segalanya. Mulai dari pemilihan rumah sakit tujuan, persiapan pra operasi seperti mengatasi masalah gigi dan mulut, serta memastikan tidak terjadi ganguan pada telinga, hidung , dan tenggorokan. Proses pencabutan gigi memang menguras banyak tenaga dan waktu, mengingat ini dapat dilakukan hanya jika istri telah menghentikan obat pengecer darah selama minimal 5 hari. Hal ini sangat berat, karena menghentikan obat pengencer darah tersebut menyebabkan serangan jantung. Beberapa kali gagal karena serangan tersebut, sampai akhirnya berhasil setelah sekitar 1 tahun.</p><p style="text-align: justify;">Setelah kami mempersiapkan segalanya, kami bertolak ke kota Samarinda untuk menjalani operasi bypass jantung. Namun, di hari dimana istri saya dijadwalkan untuk operasi, dia berpulang terlebih dahulu pagi harinya. Ada berbagai tanda-tanda yang telah muncul sebelum kepergiannya, seperti pengakuan dia dimana dia melihat ada cahaya putih terang sekali, yang belum pernah dia lihat selama hidupnya, sampai menyempaikan wasiat ke aku suaminya untuk menjaga anak-anak saat dia sudah tiada.</p><p style="text-align: justify;">Pagi 7 Nopember 2023, tepat sehari setelah ulang tahunku yang ke 47, di ruang ICCU Paviliun Rumah Sakit Abdul Wahab Sjahrani, seperti biasa, saya menyuapi dia sarapan bubur yang disajikan pihak rumah sakit. Selepas itu, minum obat, dan dia bilang kalau dia mau gosok gigi. Sembari mempersiapkan sikat gigi dan pasta giginya, serta menyiapkan air minum, dan penampungan air untuk keperluan gosok gigi di atas kasur ranjang ICCU, dia dengan lirih mengatakan seperti ini: "Sayang, kali ini aku mau ayah yang gosokkan gigiku ya....". Iya sayaang... begitu sahutku. Biasanya dia sendiri yang menggosok giginya.</p><p style="text-align: justify;">Tidak berapa lama setelah itu, dia kena serangan jantung lagi, dan itulah saat terakhir aku mentalkinkan dia, meskipun dia dalam proses CPR sampai dia menghembuskan nafas terakhirnya. Sambil terus berdoa, kami menyaksikan bagaimana team medis berjibaku berupa mengembalikan kesadaran istri saya, namun tetap tidak berhasil, dia pergi untuk selamanya. </p><p style="text-align: justify;">Kepedihan itu terus membayangiku, entah sampai kapan.... semoga Allah memberi kemudahan untuk segalanya dan mengutkan kemimanan dan kesabaran kami.... diampuni segala dosa-dosa istriku, ibu bapakku, ibu bapak mertuaku, dilapangkan kubur meraka, dan di beri tempat terbaik disisi-Nya, dan kami dipertemukan di Syuga kelak... Aamiin Ya Rabbal Alamiin...</p><p style="text-align: justify;"><br /></p>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6454387578911380174.post-78471590848557259502022-12-24T17:15:00.004+08:002023-06-29T07:41:50.812+08:00Coba untuk Tetap Tersenyum dalam berbagai Cobaan BeratLebih dari satu setengah tahun lalu, tepatnya 18 Mei 2021 merupakan tanggal sepeninggalan mertua saya yang sudah 16 tahun kami hidup bersama. Kepedihan ditinggalkan beliau memang sangat mengguncang emosiku. Beliau adalah orang yang sangat kami hormati dan sayangi. Orang juga bilang bahwa saya adalah menantu kesayangan beliau. Meskipun banyak merasa kurang optimal kepada beliau, saya biasanya sempat meluangkan waktu untuk beliau, meskipun hanya sekedar mengantar mengantar beliau ke tempat yang beliau ingin kunjungi, dan juga bercanda dengan beliau.<div><br /></div><div>Dua bulan kemudian, 22 Juli 2021, ayahanda terhormat berpulang ke rahmatullah. Orang yang sangat kami hormati yang kami banyak belajar dari beliau. Beliau berpulang saat menjelang sahur puasa Senin Kamis yang biasanya beliau kerjakan. Kepergian beliau ternyata membawa duka mendalam di sanubari Ibundaku tercinta. Kondisi emosi ini menyeret beliau dalam ketidak stabilan kesehatan fisik beliau. Mulai dari tangan yang tidak bisa menggenggam hingga sakit lainnya yang menurut beberapa sumber, disebabkan karena kondisi emosional.</div><div><br /></div><div>Di saat upaya penyembuhan telah dilakukan, dengan berobat tidak hanya di kota asal, Sorowako, tetapi juga di Makassar, dan berbagai upaya lainnya, tenyata belum membuahkan hasil. Di saat yang sama, di akhir September ibunda dan istri, dua wanita yang sangat saya sayangi berada di ICCU di rumah sakit yang berbeda, Sorowako dan Banjarmasin, dimana saya tinggal. Bahkan mereka keluar dari ICCU rumah sakit di saat yang bersamaan saat itu. Selang beberapa hari saya ijin untuk tidak mengikuti proses perkuliahan S3 yang saya ambil karena dikabarkan ibunda kritis, dan saya memutuskan untuk mentalkin beliau hingga tengah malam. Ibunda sakit kolitis, sedangkan istri sakit jantung.</div><div><br /></div><div>Setelah berjuang melawan sakitnya beliau berpulang ke rahmatullah tepat 1,5 tahun, atau 18 November 2022. Saya bergegas pulang ke Sorowako dan ternyata tidak sempat melihat ibunda dimakamkan. Namun, kesedihan tersebut serasa tertutupi dengan berbagai tanda khusnul khataman dari ketiga orang yang sangat berarti dalam hidupku tersebut. Kami bahagia bercampur sedih.</div><div><br /></div><div>Saat ini, kami sekeluarga sedang berjuang melawan sakit yang diderita istri. Setelah dilakukan CadLab, istri di diagnosa penyumbatan 100% di 3 titik di jantungnya. Semoga Allah SWT memudahkan langkah kami dalam berikhtiar menjalani pengobatan istri. Semoga juga segala kepedihan yang dihadapi dapat berbuah manis pada waktunya. Tetap tersenyum dan menjalani hidup dengan mengalir. Wallahualam…</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6454387578911380174.post-14823841025723512892022-09-10T10:11:00.004+08:002022-09-10T10:11:45.192+08:00Allah yang Mengatur Segalanya<p>Postingan yang lalu, saya mengajak pembaca untuk melanjutkan studi. Berkenaan dengan ini tentu ada berbagai rintangan yang harus dihadapi. Kesempatan ini saya coba gambarkan apa yang saya hadapi.</p><p>Studi mulai masuk ke semester 3, semua mata kuliah yang diambil adalah mata kuliah pendukung disertasi. Terima kasih kepada kampus kami yang masih memberikan kesempatan untuk tetap kuliah online. Ini merupakan suatu kemudahan di saat kami harus terus keraktivitas kerja seperti biasa, karena memang status ijin belajar, bukan tugas belajar.</p><p>Implikasinya ya tentu berbagai aktivitas sebagai dosen, harus tetap dijalankan. Pendidikan pengajaran, penelitian, serta pengabdian masyarakat. Di tambah lagi dengan sebagai tugas sebagai dosen dengan tugas tambahan, karena dipercaya sebagai pengelola kelas Internasional di instituti kami. Bisa dibanyangkan sendiri, gemana padatnya aktivitasnya. </p><p>Selain itu, penelitian baik yang hibah maupun sebagai tugas kuliah S3 juga harus jalan. Publikasi dan International Conference menjadi dasar penilaian sebagaian besar mata kuliah. Tidak lupa juga pengabdian masyarakat, juga harus tetap jalan. </p><p>Di sisi lain, seiring dengan menjalankan seabreg aktivitas sebagai dosen di kampus, proyek juga harus tetap jalan. Tuntutan hidup memang seperti itu. Ada 3 proyek yang saat ini, saat saya menulis posting ini sedang berjalan, semua semakin dekat dengan deadline. Semoga Allah memudahkan semuanya.</p><p>Di saat yang sama, 4 hari lalu Istri terkena serangan jantung, harus di rawat di ICCU dan di Rumah sakit di Banjarmasin selama 3 hari. Setelah keluar dari RS, besoknya, dini hari saya harus berangkat ke Surabaya terkait salah satu proyek yang ditangani, Setelah itu menuju makassar untuk merawat ibunda yang sedang sakit, dan sudah lebih dari 1 bulan di salah satu rumah sakit di Makassar. Di sela sela melayani beliau, saya mengetik postingan ini. Semoga engkau memudahkan setiap langkah hambamu ini ya Allah. Aamiin...</p>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6454387578911380174.post-30522467554620924032022-07-11T10:00:00.001+08:002022-07-11T10:00:38.339+08:00Yuk sekolah lagi...<p style="text-align: justify;">Setelah melakukan perjalanan panjang untuk
studi ke luar negeri, yang berawal di tahun 2009, akhirnya aku putuskan untuk
kuliah di dalam negeri. Berbagai upaya rasanya sudah secara optimal dijalankan.
Mulai dari pengikuti talent scouting dan pelatihan bahasa yang diselenggarankan
oleh Ristekdikti beberapa kali, untuk mendapatkan fasilitas mengikuti test
IELTS, berikut pendanaan dari institusi. Mengikuti pre-departure program salah
satu kampus di Australia, dan hingga perjuangan meraih beasiswa yang sudah di
depan mata, saat telah diterima dan menjalankan studi doktoral di Kobe
University selama satu semester, tetapi tidak dapat dilanjutkan karena suatu
hal terkait beasiswa. Diterima di beberapa kampus di luar negeri, seperti di Jepang,
Inggris, dan Turki, menjadi bagian dari perjalanan hidupku.</p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="IN">Adanya ketidakpastian peraturan yang
berubah-ubah dan pertimbangan usia yang terus berjalan, akhirnya saat ada
kesempatan untuk studi lanjut di salah satu universitas negeri di jawa, saya
putuskan untuk mendaftar. Alhamdulillah diterima, dan sudah berjalan dua
semester saat ini. Banyak suka duka terkait proses belajarnya, utamanya terkait
penjalankan studi dengan status ijin belajar, ditambah lagi dengan kondisi
pandemi yang mendera. Cukup babak belur juga untuk menyeimbangkan dan mengakomodir
tugas kantor, tugas sebagai mahasiswa, dan yang tidak kalah pentingnya, tugas
sebagai kepala keluarga.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="IN">Selama dua semester yang telah dijalani, meskipun
nilai tidak sempurna, dengan segala keterbatasan saya, alhamdulillah masih dapat
dikatakan baik baik saja. Semoga kedepannya semakin dimudahkan oleh Allah SWT
dalam menjalani proses studi ini hingga selesai. Ikhtiar diupayakan semaksimal
mungkin dengan tetap mempertimbangkan tiga kepentingan tadi. Tetap semangat...<o:p></o:p></span></p>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6454387578911380174.post-19576807455625348672022-01-12T22:07:00.001+08:002022-01-12T22:08:21.098+08:00Selain Jualan, di Pasar, ini adalah Profesi Berpenghasilan OK!<p class="MsoNormal" style="font-family: Calibri, sans-serif; margin: 0cm;"><span lang="IN">Pada beberapa kesempatan, di saat ada waktu senggang, menarik untuk turun langsung ke pasar. Selain pasar modern, pasar tradisional juga menarik untuk dikunjungi. Di pasar tradisional sendiri, ternyata juga terbagi lagi, ada yang biasanya menjadi pusat, yang biasanya disebut pasar sentral, di</span><span lang="IN"> </span><span lang="IN">mana dari pasar ini pedagang biasanya membeli dalam jumlah relatif banyak untuk dijual lagi atau dija</span><span lang="EN-US">d</span><span lang="IN">ikan bahan baku produksi mereka. Ada juga pasar yang relati</span><span lang="EN-US">f</span><span lang="EN-US"> </span><span lang="IN">kecil, yang menjual produk untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam radius yang lebih kecil.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="font-family: Calibri, sans-serif; margin: 0cm;"><span lang="IN"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="font-family: Calibri, sans-serif; margin: 0cm;"><span lang="IN">Sangat menarik untuk melihat bagaimana ada pedagang yang pengunjungnya ramai, sedang, hingga sepi. Namun, fokus kita kali ini bukan tentang pedagang, tetapi profesi pendukung yang ada di pasar. Sebut saja, jasa angkut, jasa makelar, dan jasa lainnya contohnya bila di pasar ikan, ada profesi yang siap membantu pembeli untuk menyiangi (membersihkan sisik dan isi perut) ikan.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="font-family: Calibri, sans-serif; margin: 0cm;"><span lang="IN"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="font-family: Calibri, sans-serif; margin: 0cm;"><span lang="IN">Terlihat sepele, tetapi cukup lumayan juga potensi pendapatnya. Saat ini, upah menyiangi ikan adalah sebesar Rp.3000,-/kg. Bisa dibayangkan bila dalam sehari dapat menyiangi sebanyak 50kg ikan. Itu artinya, pendapatan dari jasa ini adalah sebesar Rp.150 ribu dalam sehari. Sangat lumayan mengingat pekerjaan ini membutuhkan keterampilan (skill) yang relati</span><span lang="EN-US">f</span><span lang="EN-US"> </span><span lang="IN">mudah untuk dipelajari. Kuncinya adalah kemauan untuk belajar, berlatih, dan kesabaran. Satu lagi yang tidak kalah penting adalah faktor gengsi. Bila penyakit gengsi ini sudah bercokol, maka akan semakin sulit untuk mendapatkan penghasilan yang layak.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="font-family: Calibri, sans-serif; margin: 0cm;"><span lang="IN"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="font-family: Calibri, sans-serif; margin: 0cm;"><span lang="IN">Di kesempatan lain, kita akan bahas hal menarik lainnya yang umumnya hanya akan didapatkan dengan blusukan ke pasar tradisional.<o:p></o:p></span></p>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6454387578911380174.post-12959324059559488292022-01-12T20:03:00.000+08:002022-01-12T20:03:23.855+08:00Segarnya Es Kelapa Muda NTB... Sesegar Keuntungannya.<p><span style="font-family: Calibri, sans-serif;">Setiap orang memiliki rejeki-nya masing-masing. Namun, rejeki dapat dijemput tentunya dengan berusaha. Usaha atau bisnis sudah pasti sangat beragam. Setiap orang memiliki pengalaman, pengetahuan, dan keahlian yang berbeda antara satu orang dan yang lainnnya. Perbedaan inilah yang menciptakan harmoni dalam kehidupan.</span><span style="font-family: Calibri, sans-serif;"> </span></p><p class="MsoNormal" style="font-family: Calibri, sans-serif; margin: 0cm;"><span lang="IN">Namun demikian, ada tipikal dari suku tertentu yang memiliki bisnis atau usaha sejenis. Ambil contoh, misalnya bila kita berbicara tentang bisnis besi bekas, maka orang-orang dari etnis madura-lah yang banyak berkecimpung di bidang tersebut. Demikian juga halnya dengan bisnis makanan dan minuman. <o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="font-family: Calibri, sans-serif; margin: 0cm;"><span lang="IN"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="font-family: Calibri, sans-serif; margin: 0cm;"><span lang="IN">Berbicara mengenai bisnis minuman, mungkin kita sudah tidak asing lagi minuman “Es Kelapa NTB”. Iya, NTB, adalah singkatan dari Nusa Tenggara Barat. Mengapa diberi nama demikian? Sudah dapat ditebak bahwa pelaku bisnis nya umumnya dari NTB. Fenomena menjamurnya bisnis minuman ini, mungkin tidak hanya terjadi di Banjarmasin, tetapi di berbagai kota besar lainnya.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="font-family: Calibri, sans-serif; margin: 0cm;"><span lang="IN"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="font-family: Calibri, sans-serif; margin: 0cm;"><span lang="IN">Secara rasional, bila terjadi pertumbuhan jumlah suatu bisnis, tentunya ada alasan keuangan dibalik itu. Alasan inilah yang menjadi magnet bagi pelaku usaha tersebut untuk ekspansi, atau malah di duplikasi oleh orang lain. Namun seberapa menariknya bisnis beverage ini? Kita akan mengulasnya gambaran singkatnya dari informasi yang dikumpulkan dari pelaku bisnisnya.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="font-family: Calibri, sans-serif; margin: 0cm;"><span lang="IN"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="font-family: Calibri, sans-serif; margin: 0cm;"><span lang="IN">Bahan dasar, yaitu kelapa muda, relatif mudah didapatkan karena sudah ada supplier yang rutin mengantar ke tempat usaha. Di akhir tahun 2021, harga kelapa naik dari Rp.4.500,- menjadi Rp.5.500,-, dan setiap buah kelapa, dapat digunakan sebagai bahan untuk pembuatan 2-3 porsi minuman. Bahan dasar tersebut, kemudian ditambahkan dengan jeruk nipis dan es batu secukupnya, membuat rasa es kelapa NTB ini menjadi lebih segar utamanya bila diminum siang hari, pas matahari menampakkan dirinya.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="font-family: Calibri, sans-serif; margin: 0cm;"><span lang="IN"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="font-family: Calibri, sans-serif; margin: 0cm;"><span lang="IN">Mas Agus, pemilik usaha ini, mengakui bahwa dalam sehari normalnya buka 10:00 hingga 15:00 dan menghabiskan sekitar 80-100 buah kelapa, atau sekitar 200 porsi dengan harga Rp.6000,- per porsinya. Praktis, rata-rata nilai penjualan dalam sehari adalah sebesar Rp.1,2 juta, dikurangi biaya pembelian bahan baku sekitar sebesar Rp.500 ribu, sehingga yang pendapatan bersih sekitar Rp.700rb. Kalau dalam sebulan, silahkan dihitung sendiri ya….<o:p></o:p></span></p><span lang="IN" style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 12pt;"><div><span lang="IN" style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 12pt;"><br /></span></div>Sebagai disclaimer, perhitungan ini dilakukan dengan asumsi-asumsi yang dibentuk dari hasil percakapan dengan pelaku usaha tanpa secara langsung menyampaikan besarnya keuntungan per hari. Dan perlu diingat bahwa asumsi perhitungan tersebut dilakukan berdasarkan perhitungan pesimis, dengan artian bahwa menggunakan nilai yang sedikit direndahkan dari potensi normal. </span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6454387578911380174.post-53701800023337818702021-04-20T22:48:00.002+08:002021-04-20T22:56:09.525+08:00Gambaran Fasilitas Hotel di Jepang<p>Jepang merupakan negara yang unik dan memiliki kearifan lokal yang menarik. Bangunan pribadi dan umum di Jepang, umumnya tidak didesain untuk terlalu luas, tetapi lebih kepada fungsional. Kearifan ini juga banyak diterjemahkan ke dalam bentuk bisnis yang dijalankan disana. Salah satu bentuk bisnis yang kental nuansa kearifan ini adalah di bisnis perhotelan.</p><p>Hotel yang didesain minimalis, tidak luas tetapi penuh dengan fitur standar yang fungsional. Bagaimana fitur itu, bisa di lihat pada video berikut: </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><iframe allowfullscreen="" class="BLOG_video_class" height="360" src="https://www.youtube.com/embed/lVgXJaOq42M" width="432" youtube-src-id="lVgXJaOq42M"></iframe></div><p style="text-align: center;"><a href="https://youtu.be/lVgXJaOq42M" target="_blank">Hotel facilities in Japan</a><br /></p><p style="text-align: left;">Pembayaran hotel ini dilakukan dengan menggunakan <a href="https://www.keuanganpraktis.com/2021/04/cash-payment-machine-satu-lagi-yang.html" target="_blank">cash payment machine</a>. Otomatisasi menjadi sangat penting untuk menghemat biaya. Di sisi lain, fitur layanan yang diberikan secara detail bisa terlihat di video diatas, dengan single bed ber air conditioning system yang memiliki fitur pendingin dan pemanas ruangan. Ini penting mengingat jepang memiliki musim panas dan dingin. Saat berkunjung kesana, suhu luar ruangan di pagi hari hanya berkisar 5 derajat celcius. Sehingga pada saat exhale pernapasan, biasanya ada semacam uap yang keluar dari mulut atau hidung kita. Dengan fitur AC semacam ini, maka suhu ruangan yang diinginkan dapat diatur sedemikian rupa.</p><p style="text-align: left;">Fasilitas lain, mirip dengan hotel minimal bintang 4 di Indonesia, tetapi hanya ukuran ruangan saja yang lebih kecil. Fasilitas seperti wifi internet, hair dryer, water boiler, TV, and hot and cold water in the bathtub lengkap dengan hot water di dalamnya. Dengan harga yang lumayan, hampir 2 juta per malam. So that why I said that for me, it was too expensive.</p><p style="text-align: left;">But, the most interesting feature -nya adalah fitur ramah lingkungan yang disediakan. Lampu akan menyala sesuai kebutuhan. Dengan bantuan sensor yang dapat mendeteksi kehadiran seseorang, saat kita mendekat daerah tertentu, lampu akan otomatis menjadi semakin terang yang cukup untuk menerangi pengunjung, semikian pula sebaliknya. </p><p style="text-align: left;">Di kesempatan lain, kita akan membahas bagaimana hotel kapsul di pusat kota Jepang. Fenomena unik tentang akomodasi yang relatif terjangkau yang bisa digunakan di jantung kota Tokyo.</p><p style="text-align: center;"><br /></p>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6454387578911380174.post-22659990481429919902021-04-17T16:48:00.006+08:002021-04-17T17:05:19.092+08:00Cash Payment Machine: Satu lagi yang unik di Jepang tentang Mekanisme Reservasi Hotel<p>Tingginya upah tenaga kerja di Jepang membuat bisnis yang ada disana berupaya untuk menghemat biaya dengan mengandalkan kemajuan teknologi. Otomatisasi ini bahkan telah merambah di berbagai bisnis hingga bisnis jasa perhotelan. Tidak banyak resepsionis dan chef yang diperkejakan di hotel, karena sebagaian dilakukan secara online. Mulai reservasi hingga proses pembayarannya.</p><p>Keuntungan atas dapat ditekannya biaya operasional juga dilakukan di berbagai aspek dalam bisnis ini. Selain pemangkasan biaya, keamanan dan kenyamanan proses pembayaran juga menjadi keuntungan lain yang ditawarkan. Alternatif metode pembayaran juga tersedia, yang tujuannya adalah memudahkan konsumen. Berikut adalah video gambaran bagaimana mesin pembayaran ini digunakan:</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><iframe allowfullscreen="" class="BLOG_video_class" height="386" src="https://www.youtube.com/embed/7ONak_8CmSw" width="465" youtube-src-id="7ONak_8CmSw"></iframe></div><p style="text-align: center;"><a href="https://youtu.be/7ONak_8CmSw" target="_blank">Cash Payment Machine at Hotel Reservation in Japan</a><br /></p><p>Meskipun masih gaptek, asalkan berani mencoba, pasti bisa. Di bantu juga dengan seorang pria paruh baya, yang menjadi resepsionis tunggal hotel tersebut. Sangat ramah, tipikal orang Jepang, meskipun aku tidak mengerti apa yang dikatakannya. Untung saja, ada rekan kami Prof. Salamiah, yang sudah pernah cukup lama tinggal di Jepang dan fasih berbahasa Jepang karena beliau studi S2 dan S3 di negeri matahari terbit ini.</p><p>Pemesanan hotel sudah dilakukan beberapa hari sebelumnya dari tanah air. Namun pembayarannya baru dilakukan disana. Apesnya, aku dapet harga kamar yang paling mahal. Untuk kamar dan fasilitasnya nanti kita bahas tersendiri ya... Nah, proses pembayarannya ya.. menggunakan mesin tersebut. Saat kami tiba, kami diberi akses masuk dengan menggunakan kartu magnetik layaknya yang ada di hotel hotel tanah air, tetapi ini denga berfungsi tambahan yaitu juga sebagai alat yang pelanggan gunakan untuk membayar <i>bill</i> (baca: tagihan) sendiri, berdasarkan data yang sudah dibuat sebelumnya.</p>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6454387578911380174.post-38841057006146639152021-04-16T23:57:00.008+08:002021-04-17T16:29:14.490+08:00Fasilitas Publik Di Jepang: Locker<p>Di Jepang, berbagai kota di desain agar memudahkan masyarakat dalam berbagai hal. Tidak hanya berbagai layanan dengan sistem terkomputerisasi yang terintegrasi, hingga layanan yang terkesan paling sederhana, ada juga tersedia disana. Salah satu layanan ini adalah loker publik. Berikut bagaimana rekaman video yang pernah saya dokumentasikan waktu berkunjung ke Jepang. </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><iframe allowfullscreen="" class="BLOG_video_class" height="469" src="https://www.youtube.com/embed/Xve4aKPqI-k" width="563" youtube-src-id="Xve4aKPqI-k"></iframe></div><p style="text-align: center;"><a href="https://youtu.be/Xve4aKPqI-k" target="_blank">Loker di Jepang</a></p><p>Fasilitas semacam ini tersedia di stasiun, bandara, dan berbagai sarana umum lainnya. Ini sangat membantu bagi pengguna masyarakat umum yang berencana untuk melanjutkan perjalanan ke temapat lain, karena hanya transit sebentar dan mengisi waktu tunggu dengan menuju ke berbagai tempat di sekitaran sarana umum ini, dengan tidak terbebani dengan membawa barang bawaan asal kesana kemari. </p><p>Ada beberapa ukuran yang tersedia yang dibedakan berdasarkan harga sewanya. Mulai dari 400 yen, atau senilai Rp.45 ribuan, hingga yang 700 yen, atau kira-kira Rp.80 ribuan. Pembayarannya umumnya menggunakan koin, akan tetapi ada juga yang dapat menggunakan uang kertas, dan alat pembayaran lain. Oh iya, alat self-service semacam ini sudah sangat banyak di Jepang. Upah tenaga kerja yang tinggi dan juga kemajuan teknologi telah menggesar sebagian kebiasaan berjualan secara konvensional, dan tergantikan dengan vending machine. Di posting yang lain, akan kita bahas hal ini. </p><p>Di Indonesia, juga sudah mulai diperkenalkan, tetapi hanya terbatas untuk produk dan lokasi tertentu saja. Seperti di bandara dan beberapa tempat lainnya. Ada pengalaman lucu atas penggunaan mesin ini waktu di Bandara baru Jogjakarta. Kisahnya semoga bisa diceritakan di postingan mendatang.</p>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6454387578911380174.post-9122571141133415312021-01-10T06:37:00.002+08:002021-01-10T08:04:40.514+08:00Pengelolaan Praktis Keuangan Keluarga di Masa Pandemi<p>Pandemi yang masih belum belas kapan akan berakhirnya membuat, seksli lagi, kita harus dapat lebih bijak dalam mengelola keuangan keluarga. Pengelolaan keuangan praktis perlu dilakukan tidak saja bagi keluarga yang memiliki pengahasilan tidak tetap, tetapi juga bagi keluarga yang memiliki penghasilan tetap atau bahkan double income. Ada tiga cara utama pengelolaan keuangan praktis di masa seperti ini antara lain, menambah penghasilan, membatasi pengeluaran, dan kombinasi keduanya.</p><p>Dalam hal menambah penghasilan, berbagai peluang dapat ditangkap dan dimanfaatkan sebaik mungkin, utamanya yang pengaruhnya besar terhadap pandemi. Mulai dari bisnis online yang menjual kebutuhan pemenuhan standar kesehatan, seperti masker, face shield, hand sanitiser, dan lain sebagainnya. Masyarakat yang bertidak protektif terhadap kemungkinan terpaparnya virus memerlukan proteksi ekstra untuk menangkal kontaminasi virus atau sumber penyakit lainnya. Bahkan menurut suatu sumber, lesunya penjualan mobil yang umum tidak dibarengi dengan lemahnya penjualan mobil mewah di masa yang sama. Sumber tersebut menyatakan bahwa sebagaian besar konsumen yang membeli mobil mewah di masa pandemi ini adalah konsumen yang membiliki bisnis alat kesehatan atau produk yang berhubungan dengan menjaga kesehatan.</p><p>Selain produk alat kesehatan yang khusus, masyarakat juga terus berupaya untuk meningkatkan daya tahan tubuh mereka dengan mengkonsumsi berbagai bahan makanan, atau pun produk yang diyakini dapat meningkatkan imunitas. Produk seperti madu, kurma, vitamin, sayur mayur, buah-buahan, dan rempah rempah seperti jahe, kunyit, temu lawak, dan lain sebagainya juga membutuh diburu di saat seperti ini. Peluang besar bila kita dapat memanfaatkannya kesempatan ini baik via online maupun offline. Namun kecenderungan orang untuk stay at home dan akses teknologi informasi yang lebih baik membuat kesempatan untuk bisnis online menjadi lebih prospektif.</p><p>Pundi pundi penghasilan juga dapat ditingkatkan dengan menjual makanan sehat siap saji. Sehat disini maksudnya selain dari bahan yang baik, juga diproses, dan disajikan secara higienis. Ini sangat penting mengingat banyak masyarakat akan sangat concern terhadap kesehatan makanan yang mereka konsumsi untuk menjaga stamina mereka atar tetap fit dan didukung dengan asupan gizi yang seimbang. Bagaimana menyakinkan bahwa makanan yang ditawarkan telah melalui proses kontrol yang ketat atas standar kesehatan, utamanya yang erat kaitannya dengan mengantisipasi terjangkitnya covid-19 yang tidak diinginkan bersama.</p><p>Selain menjual produk, bisnis jasa juga dapat dilirik. Kecenderungan untuk stay at home dan work from home membuat orang berupaya sebaik baiknya untuk membuat mereka tinggal dirumah dan bekerja dirumah dengan lebih nyaman. Jasa pembuatan furnitur tertentu mungkin cukup menjanjikan. Orang akan selalu mencari suasana baru dari rumah yang mereka huni. Contoh lainnya adalah bisnis penjualan dan pemasangan wall paper, bisnis bunga, taman, dan lain sebagainya tentunya sangat diminati dalam suasana seperti ini. Jasa lainnya juga seperti jasa pembuatan website atau akun sosial media enhancement, menjadi lebih banyak diminati. Jasa foto dan sekalian edit gambar juga bisa dilirik dimasa seperti ini.</p><p>Terkait dengan hobi, ada berbagai bisnis yang juga menawarkan keuntungan tersendiri. Penggunaan sepeda misalnya, yang digunakan sebaagi sarana olahraga masyarakat, bahkan sampai dengan tanaman hias, dan binatang peliharaan. Semuanya masih memiliki penggemarnya yang fanatik. Tentu juga harus didukung dengan pupuk dan pangan serta berbagai kebutuhan relevan lainnya. Sekali lagi, ini menjadi peluang bagus.</p><p>Setelah berbicara mengenai pemasukan tambahan yang dapat diperoleh, maka selanjutnya ada baiknya kita juga membahas mengenai bagaimana mengelola pengeluaran dengan bijak. Menahan untuk membelanjakan uang untuk sesuatu yang memang betul betul dibutuhkan menjadi tantangan tersediri, utamanya bagi yang sudah terbiasa untuk belanja berlebihan dengan intensitas yang tinggi. Perhatikan bahwa apakah sesuatu itu memang diperlukan, ataukah hanya merupakan keinginan semata yang mungkin tidak akan memiliki utilitas yang tinggi. Keinginan untuk update HP misalnya, mungkin untuk sementara ditunda dulu, mengingat belum terdapat lompatan yang berarti atas fitur teknologi yang ada sekarang. Teknologi 5G memang menggoda, tetapi sampai saat ini, layanan dengan broadband ini masih belum secara resmi diluncurkan ke publik. Ada berbagai handphone flagship yang sudah menawarkan ini, tetapi akan lebih bijak bila menunda dulu, siapa tau saat sudah tersedia jaringannya, ada produk hp yang lebih baru lagi yang akan menggoda untuk dibeli lagi. </p><p>Keputusan untuk membeli pakaian baru, sebaiknya juga ditunda dulu. Memang efeknya panjang bagi usaha yang menggeluti bidang ini, mereka akan terimbas dengan keputusan ini, namun kondisi ekonomi memang menekan segalanya sehingga pelaku usaha ini akan memikirkan juga untuk menawarkan produk sesuai kebutuhan pelanggan seperti misalnya membuat masker dan lain sebagainya. Poinnya adalah bagaimana kita bisa menekan pengeluaran di bidang ini, dengan harapan dapat mengalokasikannya pada hal yang mungkin lebih penting dan mendesak, misalnya untuk kepentingan berobat, atau bahkan membantu sanak keluarga yang terdampak secara ekonomi dari adanya pandemi ini.</p><p>Bahkan untuk bagi seragam anak sekolah, mungkin harus disikapi dengan bijak untuk tidak membeli keseluruhan diawal, mengingat proses belajar mengajar masih berbentuk daring. Dikhawatirkan juga, pertumbuhan akan yang cepat juga akan membuat apa yang sudah kita beli di awal tahun ajaran menjadi kekecilan dan akhirnya harus beli yang baru lagi. Ada baiknya untuk menglokasikannya pada hal yang lebih perlu misalnya untuk membeli gawai yang dapat digunakan untuk mendukung proses belajar mengajar.</p><p>Pengeluaran untuk investasi harus dipertimbangkan dengan matang. Saat ini, selain merupakan waktu yang tepat untuk berinvestasi di sektor tertentu, karena banyak pihak yang tidak mampu bertahan di terpa krisis ini, dan mereka kepepet perlu uang, biasanya asset dijual cepat dengan harga miring. Tetapi tetap harus bijak juga mengingat keperluan mendasar kita harus dapat diproyeksikan kedepannya untuk tetap dapat tercukupi dengan dana yang tersedia. Jangan telalu berharap untuk mendapatkan keuntungan yang cepat dari investasi yang dilakukan pada masa seperti ini. Lebih bijak lah untuk mengantisipasi semuanya.</p><p>Menggunakan layanan pemerintah melalui asuransi kesehatan yang ditawarkan, mungkin juga merupakan salah satu solusi dalam pengelolaan keuangan. Meskipun demikian, kita tetap harus mencadangkan dana untuk keperluan yang sifatnya mendesak dan tiba-tiba seperti karena sakit, dan lain sebagainya.</p><p>Terkait dengan barang atau jasa yang dikonsumsi secara rutin yang sudah menjadi kebutuhan mendasar, mau tidak mau tetap harus dipenuhi, namun bagaimana cara pemenuhannya menjadi hal yang perlu diperhatikan. Mengurangi intensitas belanja dengan cara membuat daftar belanjaan dan membeli dalam jumlah yang relatif lebih banyak untuk sekali belanja dan berbelanja di tempat yang terkenal lebih murah bisa menjadi satu alternatif bagus. Perbedaan jumlah uang yang dikeluaran terkadang sangat signifikan, dapat menghemat jauh lebih banyak. Namun perlu diperhatikan, apakah di rumah tersedia tempat atau media untuk penyimpanan yang cukup untuk menyimpan sementara bahan makanan yang sudah dibeli sebelum diolah menjadi makanan jadi. Kapasitasi lemari pendingin disini perlu diperhatikan, dan juga masa kadaluarsa dari produk yang akan dibeli juga perlu diperhatikan. </p><p>Akhir kata, secara naluriah biasanya kita semua bisa mengatasi dan melakukan berbagai hal yang telah dipaparkan diatas. Tetap berlaku bijak untuk berinvestasi untuk meningkatkan pendapatan dan di saat yang sama harus dapat juga mengelola pengeluaran dengan baik. Kombinasi keduanya bila dilakukan dengan baik akan setidaknya mengurangi dampak pandemi dan krisis yang ada.</p>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6454387578911380174.post-48731396569910164852021-01-06T15:56:00.003+08:002021-01-06T22:00:41.201+08:00Suka Duka Sekolah dan Kuliah dengan Proses Belajar Mengejar Secara Daring (Online)<p>Pandemi covid 19 yang telah berlansung selama kurang lebih setahun, banyak sekali membuat perubahan dalam tata pola kehidupan kita. Pandemi ini juga menyebabkan mati surinya berbagai profesi. Namun, disisi lain, profesi atau perusahaan tertentu bahkan dapat membuat keuntungan ekstraordinary. Banyak saudara-saudara kita yang kurang beruntung dengan adanya kondisi semacam ini. </p><p>Demikian juga dengan profesi pendidik. Meskipun banyak yang melihat bahwa profesi ini tidak terlalu terimbas dengan pandemi, tetapi kenyataannya tidak demikian. Untuk lebih meningkatkan pemahaman dan pengetahuan tentang profesi ini. </p><p>Sesuai dengan judul, sukanya profesi ini antara lain, penghasilan hampir tidak berubah, kerja dari rumah, dan dengan demikian, dapat lebih dekat dengan keluarga. Bagi PNS penghasilan sebagai pendidik mungkin tidak banyak perubahan, kecuali terkait honor honar tertentu yang umumnya ada bila ada kegiatan. Selain itu, terkait beraktivitas di dalam rumah sudah menjadi impian banyak orang, tentu karena selain dapat intens berkumpul dengan keluarga, juga dapat dapat lebih beraktivitas sambal melakukan aktivitas lain yang tidak mungkin dilakukan di sekolah atau kampus.</p><p>Namun sayang, tidak semua yang kelihatannya indah itu seindah aslinya. Setumpuk pekerjaan yang menunggu karena tugas harus dilakukan secara daring, yang ini memerlukan penyesuaian kebiasaan baru. Bagi yang muda, mungkin ini bukan suatu masalah, tetapi bagi yang lebih tua, yang sudah tidak cukup fleksibel untuk berubah menyesuaikan tuntutan pekerjaan yang ada, ini menjadi suatu masalah yang berarti. </p><p>Teknologi komunikasi membuat pekerjaan untuk profesi ini tidak mengenal batas waktu dalam bekerja. Tidak hanya terbatas 8 jam sehari sebagaimana layaknya karyawan atau pegawai kantor, profesi ini menuntut waktu yang lebih. Kelihatannya tatap muka hanya memakan waktu dua, tiga, atau empat jam sehari. Namun harus dipahami bahwa membuat persiapan untuk proses belajar mengajar ini memakan waktu paling sedikit dua setengah jam untuk satu jam proses belajar menganjar. Secara jumlah waktu, untuk tatap muka 5 jam sehari, maka ekuivalen dengan 12,5 jam sehari. Belum lagi dengan membuat soal ujian, memeriksa tugas-tugas, ujian, dan membuat soal dan berbagai tugas administrator lainnya.</p><p>Kontak emosional akan sangat berbeda bagi perkuliahan online. Keterlibatan emosional yang tinggi dapat terjadi di ruang kelas. Pengalaman yang lebih dari suasana kelas dan nuansa interaksi sosial yang tercipta belum dapat digantikan dengan penggunaan teknologi ini. Efeknya juga dapat terlihat dari kecerdasan emosional yang perlu upaya berkali kali lipat untuk mendapatkan proses pembelajaran online. Ini juga akan sangat berpengaruh pada pengembangan sosial peserta didik.</p><p>Dari sisi peserta didik, sebagian ada yang senang (khususnya bagi yang cenderung introvert) dan sebagiannya lagi cenderung merasa kehilangan kontak sosial (bagi yang ekstrovert). Akibatnya, proses belajar mengajar dan perkulihan dilakukan secara "terpaksa". Tidak jarang terjadi pengabaian dengan memanfaatkan fitur teknologi konferen yaitu dengan menonaktifkan fitur kamera dan microphone sehingga peserta didik dapat mengikuti proses belajar mengajar sembari rebahan atau melakukan sesuatu yang lain, bahkan meninggalkan tempat sambil tetap mengaktifkan aplikasi konferensi tersebut di gadget mereka.</p><p>Bagi pendidik, ini semacam tantangan sendiri. Ini karena ketersedian akses internet yang belum merata ke seluruh masyarakat, utamanya yang letaknya relatif jauh terpencil. Memaksakan untuk terus online juga akan membuat timbulnya biaya yang berlebih dan tidak jarang ketidak stabilan koneksi internet membuat semakin tidak efektifnya proses belajar mengajar.</p><p>Semuanya kembali ke niatan masing-masing. Jelas bahwa pandemi sudah merampas kebebasan sebagian besar masyarakat. Bagaimana kita mensikapinya adalah hal yang lebih penting. Bagaimana juga mengoptimalkan proses transfer of knowledge and enhance the attitude melui kegiatan belajar mengajar secara daring</p>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6454387578911380174.post-63434267618741651992020-12-31T13:19:00.005+08:002020-12-31T13:26:40.087+08:00Kesan Setelah Seminggu Menggunakan MacBook Pro 2017<p>Menepati janji dari tulisan sebelumnya <a href="http://www.keuanganpraktis.com/2020/12/pengalaman-pertama-menggunakan-macbook.html" rel="nofollow" target="_blank">Pengalaman Pertama Menggunakan MacBook Pro 2017</a> saya coba mereview pengalaman saya menggunakan laptop ini untuk menggantikan sementara HP Elitebook Folio 1040 G1 saya yang sebenarnya, baik-baik saja. Berikut poin-poinnya:</p><p>Secara umum, MacBook Pro 13 inch tahun 2017 saya ini, tampilan layarnya kurang terang. Sebagai tambahan info, saya gak suka pake laptop dengan tingkat kecerahan tinggi. Biasanya saya pake dengan tingkat kecerahan terendah. Kalau di Mac ini, hanya satu bar, yaitu satu bar diatas layar mati dan sayangnya layarnya berwarna agak pink gitu. Saya gak tau apa ini hanya terjadi pada laptop saya aja yang memang beli second atau memang seperti ini. Tetapi bila dibandingkan dengan si Elitebook, meskipun dengan tingkat kecerahan 0%, laptop Hewlett Packard saya tersebut masih jauh lebih terang dengan warna yang lebih putih dibanding laptop besutan Apple Computer ini. Terapi ini mungkin hanya faktor kebiasaan saja.</p><p>Tentang keyboardnya, kesan saya sih, mungkin tidak senyaman si HP, bahkan jika dibandingkan dengan keyboard bluetooth murah, seperti yang saya gunakan pada postingan saat menggunakan <a href="http://www.keuanganpraktis.com/2020/10/nyobain-mi-pad-4-untuk-ngeblog-dengan.html" rel="nofollow" target="_blank">Mi Pad 4</a>. Tetapi, saya akui feel ngetiknya masih lebih baik dari Fujitsu Lifebook U772 dan mungkin hanya masalah kebiasaan aja. Oh iya, satu lagi tentang keyboad MacBook ini, bila dipakai mengetik suaranya agak berisik menurut saya, apalagi bila dalam kondisi hening. </p><p>Kebutuhan mengajar streaming online dengan menggunakan aplikasi Zoom sebenarnya tidak ada kendala, hampir sama dengan apa yang saya bisa dapatkan di Elitebook saya, tetapi keunggulannya mungkin ada di kameranya yang punya resolusi yang lebih baik. Tidak ada delay yang berarti. Batrei nya juga cukup tahan dipakai untuk Zoom atan Gmeet-an lebih dari 3 jam dan menyisakan sekitar 36% setelah itu. </p><p>Browsing. Dengan menggunakan Safari dan Chrome, unit ini berjalan dengan baik. Pengalamannya sebanding dengan bila menggunakan laptop window saya. Kecepatannya juga lumayan, hanya saja saya perlu pembiasaan dengan OS Mac ini. Youtube-an dengan menggunakan browser menghasilkan suara yang empuk, yang bagus deh, sesuai dengan harganya, he he he.</p><p>Now, lets talk about its battery. Dengan setingan layar seperti ini, selain saya tidak suka yang terang, yang membuat mata cepat lelah, ketahanan baterai juga semakin panjang. Untuk aktivitas ngetik campur browsing, dengan setingan kecerahan layar semacam ini, MacBook ini bisa bertahan lebih dari 10 jam sebelum di charge kembali. Fantastis. Dengan setingan yang saya sebutkan di atas, laptop HP saya paling bisa bertahan 5 sampai 6 jam.</p>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6454387578911380174.post-72489107698096936912020-12-25T15:49:00.002+08:002020-12-25T15:51:17.077+08:00Pengalaman Pertama Menggunakan MacBook Pro 2017<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><p style="text-align: justify;">Bagi sebagian orang, MacBook adalah daily driver mereka. Komputer yang mereka gunakan dalam kesehariannya. Tetapi, bagi saya Windows adalah teman setia dalam membantu saya menjalankan setiap aktivitas saya. Membuat laporan, menyiapkan bahan ajar, setting perkuliahan online, video streaming, sampai mengerjakan berbagai proyek yah, menggunakan Windows. Bagi saya, saat itu tidak pernah terbayangkan untuk menggunakan komputer dengan sistem operasi lainnya. </p><p style="text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgAPeCW9kJas9N0IvHflBgj-W7lpnKf7fXOQM0mSvbNUaIhJTiW0vNDlcaF0oKDLfR4IroAAiphVGjxJVy8QqrNTgKZvU2bzLkGcmHzcaiWRv6NeCN0CWOGBXGgb2rLetAwN9_TazzRwJI/s1280/WhatsApp+Image+2020-12-25+at+3.06.44+PM.jpeg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="1280" height="337" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgAPeCW9kJas9N0IvHflBgj-W7lpnKf7fXOQM0mSvbNUaIhJTiW0vNDlcaF0oKDLfR4IroAAiphVGjxJVy8QqrNTgKZvU2bzLkGcmHzcaiWRv6NeCN0CWOGBXGgb2rLetAwN9_TazzRwJI/w449-h337/WhatsApp+Image+2020-12-25+at+3.06.44+PM.jpeg" width="449" /></a></p><p>Dalam beberapa kesempatan, saat meeting offline dengan berbagai rekan kerja, semakin banyak diantara mereka yang menggunakan MacBook. Tetapi tetap saja, saya merasa bahwa laptop saya yang ber-OS windows lebih memudahkan saya. Saya mengerti, ini mungkin hanya faktor kebiasaan. Beberapa laptop windows yang masih aktif menemaniku antara lain HP Elitebook Folio 1040 G1, yang memang masih mengikat hatiku. Selain itu ada Fujitsu U772 yang bodynya aduhai. Kedua laptop premium tersebut sebenarnya sudah lebih dari cukup untuk saya.</p><p>Sampai pada suatu ketika, tidak sengaja di marketplace muncul iklan laptop MacBook Pro 2014 dengan harga yang menawan. Ketauan udiknya begitu ngeliat unitnya, nyuruh orangnya untuk ngajarin hanya untuk sekedar menampilkan spesifikasi MacBook dan CC nya. He he he. Tetapi memang belum jodoh, kata sepakat pun tidak tercapai dan batallah transaksi. </p><p>Sedang asyik nyari upgrade untuk HP folio ku, trus ada yang nawarin MacBook Pro 2017 dengan harga yang menggoda. Butuh uang katanya. Ternyata setelah dihubungi janjian ketemu esok harinya, dan apesnya, dia besoknya mengurungkan niatnya. Batal lagi nih, dałam hati. Tetapi berselang lebih dari seminggu dia me-WA dan nawarin unitnya. Tanpa pikir panjang, aku langsung buat janji ketemuan, dan akhirnya jadi deh dipinang.</p><p>Ketar ketir juga sih, soalnya ga ngomong sama istri sebelumnya. Begitu tau, dia gak marah, tapi cuman ngomong sebenarnya duitnya bisa dipake untuk kepentingan lain yang lebih penting. Tetapi dia menyadari bahwa memang tuntutan pekerjaanku seperti ini, jadi yah... dia oke oke aja. Terima kasih sayang. Selanjutnya, semoga di posting mendatang, saya bisa cerita pros dan cons nya menggunakan MacBook Pro 2017 ini. Karena mungkin terlalu dini kali saya langsung nulis topik tersebut hanya berselang 1 hari setelah pegang unitnya.</p><p><br /></p>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6454387578911380174.post-33111889839579156712020-10-24T17:09:00.001+08:002020-10-24T17:21:17.748+08:00Nyobain Mi Pad 4 untuk Ngeblog dengan Wireless Keyboard<p>Break sebentar dari ngerjain kerjaan yang sudah injury time dengan nulis blog. Semoga tidak membuat tambah pusing.</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7QESMuGs-l8GKUFAuen2XJgqusT_M-aclXt6nLa59mqXpYbMFAIo-oFFh4K6VsIrDEi0QtWLlgtxzCPZGqwWmVdZLRtC_fiHX09s4AoKj4FuM-_H48yT8Pvc0ovvyBO2GSanAkodUUgA/s2048/IMG_20201024_161125.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1536" data-original-width="2048" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7QESMuGs-l8GKUFAuen2XJgqusT_M-aclXt6nLa59mqXpYbMFAIo-oFFh4K6VsIrDEi0QtWLlgtxzCPZGqwWmVdZLRtC_fiHX09s4AoKj4FuM-_H48yT8Pvc0ovvyBO2GSanAkodUUgA/s320/IMG_20201024_161125.jpg" width="320" /></a></div><br /><p></p><p>Iya, langsung saja. Saya membuat konten blog ini dengan tablet seperti yang telihat di judulnya. Menggunakan keyboard bluetooth murahan yang di impor dari China melalui satu marketplace dengan insial S, ternyata lumayan aja. Tentang durability, wah belum tahu, mungkin baru kelihatan setelah penggunaan dalam waktu yang relatif panjang. Saat itu sekalian beli mouse wireless, tapi pake pentolan dongle terpisah. Agak ribet sih, tetapi masih lebih mendingan daripada keyboard plus mouse keluaran Logitech yang biasanya terkenal mantap, tapi ini kesannya agak ringkih. </p><p>Sebenarnya saya sudah menggunakan tablet ini untuk berbagai keperluan mendukung pekerjaan. Review skripsi, cek dan balas email, browsing, nonton youtube, dan mencari berbagai referensi untuk keperluan kerjaan. Yah, lumayan aja. Kecil-kecil cabe rawit. Hampir semua aktivitas yang biasa saya kerjakan di laptop bisa aja dikerjakan di tablet <a href="http://www.keuanganpraktis.com/2020/10/nyobain-mi-pad-4-untuk-ngeblog-dengan.html" target="_blank">Mi Pad 4 </a>ini.</p><p>Memang tidak sempurna, masih ada beberapa kendala seperti tidak bisa menelpon dan ditelpon dengan (agak aneh juga sih kalo bertelponan dengan pake tablet) dan beberapa kekurangan software OS nya, karena memang bukan bawaan tablet ini. Sudah saya flash dengan ROM yang menurut komunitas penggunan Mi Pad 4, merupakan ROM yang paling stabil selain ROM asli dari China. </p><p>Semoga, tablet ini bisa lebih banyak manfaatnya, dan awet. Mengingat tablet Samsung Tab S saya sebelumnya layarnya pecah karena keingin tahuan kepunakan mengenai kekuatan layarnya. Di pukulin pake benda keras sampe pecah, he he he. </p><p><br /></p>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6454387578911380174.post-76728717534935364082020-10-14T22:34:00.005+08:002020-10-15T06:07:56.419+08:00DIKLAT Perencanaan dan Penganggaran<p style="text-align: left;">Hari ini adalah hari pertama yang melelahkan. Ini bukan karena perjalanannya, yang memerlukan waktu tempuh satu setengah jam perjalanan dari Banjarmasin ke Semarang. Juga bukan karena ini menjadi kali ketiga saya berada di kota ini dengan tujuan kedinasan yang beragam. Hmm, ini terjadi karena saya mengikuti <a href="http://www.keuanganpraktis.com/2020/10/diklat-perencanaan-dan-penganggaran.html" rel="nofollow" target="_blank">Diklat perencanaan dan Penganggaran</a>. Sangat banyak pelajaran yang dapat dipetik, utamanya berupa berbagai hal praktis yang sangat menarik, yang menjejali kepalaku terkait perencanaan dan penganggaran. Tuntutan pekerjaan.</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3A42QHdviIiRdLUQmc5ip9599crN7rrepO_ih6bcW5u38i3kkYo0vu_iUUqyoZ3DFnGmywlM8vGnUaFZYHtTgQZ3RgClLMfGtwgyKhNzfF4BwtM7gy4H1Y38KKwE39Y6NI6b3155bl28/s1080/WhatsApp+Image+2020-10-15+at+5.46.15+AM.jpeg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="805" data-original-width="1080" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3A42QHdviIiRdLUQmc5ip9599crN7rrepO_ih6bcW5u38i3kkYo0vu_iUUqyoZ3DFnGmywlM8vGnUaFZYHtTgQZ3RgClLMfGtwgyKhNzfF4BwtM7gy4H1Y38KKwE39Y6NI6b3155bl28/s320/WhatsApp+Image+2020-10-15+at+5.46.15+AM.jpeg" width="320" /></a></div><br /><p><span style="text-align: justify;">Bertempat di Hotel Ibis Simpang Lima Semarang, yang difasilitasi oleh Diponegoro Smart Solution, dan DR. Siti Magfiroh dari Universitas Sudirman, Purwokerto sebagai narasumber yang sangat inspiratif. Beliau menjelaskan sebagai aspek yang relevan tidak hanya melalui perspektif </span><i style="text-align: justify;">theoretical based</i><span style="text-align: justify;"> tetapi juga </span><i style="text-align: justify;">rich of practical experiences</i><span style="text-align: justify;">. Tidak heran, karena selain memiliki sertikat internal auditor, beliau juga eksternal auditor tersertifikasi. Ditambah lagi dengan berbagai standar sertifikasi lain yang relevan seperti menajemen risiko dan lain sebagainya.</span></p><p style="text-align: justify;">Terus terang, banyak istilah-istilah yang masih asing di benak saya, tapi saya berharap, semoga dengan semakin saya terekspos dengan materi yang disampaikan dengan berbagai contoh aplikasinya, pengetahuan saya menjadi lebih luas dan terbuka untuk kepentingan penyesunan perencanaan dan anggaran, khususnya untuk Kelas Internasional dimana saya dipercaya mengelolanya. </p><p style="text-align: justify;">Semoga dengan adanya pencerahan yang sangat bermanfaat ini, bisa menjadi sesuatu yang membuat program ini menjadi jauh lebih baik, lebih terencana, transparan, tertib adminstratif, dan tidak kalah penting yaitu dapat membanggakan bagi institusi kami. Aamiin.</p>Unknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6454387578911380174.post-48062538545360759402019-05-08T14:42:00.000+08:002019-05-08T14:49:00.017+08:00Keuangan Praktis Membahas Keuangan Individu, Keluarga, Start-up Bisnis, dan Korporasi<br />
<div class="MsoNormal">
Situs <a href="http://www.keuanganpraktis.com/" target="_blank">keuangan praktis</a> ini dibuat awalnya untuk memfasilitas
penulis untuk dapat mengeksplor segala hal terkait dengan keuangan secara
praktis. Dimulai dari bagaimana mengelola keuangan individu hingga pengelolaan
keuangan di tingkat korporasi. <a href="http://www.keuanganpraktis.com/" target="_blank">Situs ini</a> juga memungkinkan penulis untuk
menggali berbagai hal terkait dengan keuangan mengingat penulis memiliki latar
belakang pedidikan di bidang manajemen keuangan.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br />
Pengelolaan keuangan individu bagi sebagaian besar orang
dipandang sebagai sesuatu yang mudah. Akan tetapi bila gagal dalam
mengelolanya, berbagai masalah keuangan mungkin saja bisa muncul. Permasalahan
mungkin semakin kompleks bila seseorang mulai menjalankan bisnisnya sendiri.
Pencampur adukan keuangan pribadi dan bisnis biasanya menjadi sumber utama permasalahannya.
Mau tidak mau, penerapan konsep entitas, yang memisahkan harta pribadi dan
bisnis, harus dilakukan agar bisnis bisa terus berkembang.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br />
Disaat bisnis sudah semakin berkembang, jangkauan pasar
menjadi lebih luas, bisnis juga umumnya akan didelegasikan pengelolaan kepada
pihak lain yang lebih profesional. Hal ini penting untuk dilakukan mengingat
adanya keterbasan seseorang untuk melakukan berbagai hal secara simultan.
Kompleksitas bisnis menekan seseorang untuk mempekerjakan orang lain dan
terkait keuangan, konflik keagenen (konflik kepentingan antara pemberi
pekerjaan dan pekerja) muncul. Pengelolaan keuangan praktis juga membahas hal
ini. Orientasi periode kontrak kerja yang berbeda adalah salah satu penyebab
konfik yang terjadi. Berbagai kemungkinan konflik lainnya juga akan dibahas dalam
situs <a href="http://www.keuanganpraktis.com/" target="_blank">keuangan praktis</a> ini di kesempatan selanjutnya.<o:p></o:p></div>
<br />Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6454387578911380174.post-78165374150003064452018-12-22T10:24:00.001+08:002018-12-22T10:28:08.355+08:00Keuangan Praktis dalam Berbagai Aspek<br />
<div class="MsoNormal">
Sesuai dengan nama website ini, posting ini saya beri judul keuangan praktis. Ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa dengan nama ini, dapat dengan mudah mengarahkan pembaca pada beberapa link yang ada di dalam blok ini yang khusus membahas manajemen keuangan praktis dalam berbagai dimensi antara lain:</div>
<br />
<div class="MsoNormal">
</div>
<ul>
<li>Keuangan praktis dalam rumah tangga atau keluarga</li>
<li>Keuangan praktis dalam perusahaan jasa</li>
<li>Keuangan praktis dalam perusahaan pabrikan atau manufacturing</li>
<li>Keuangan praktis dalam usaha perdagangan</li>
<li>Keuangan praktis dalam kondisi khusus: studi</li>
<li>Keuangan praktis dalam kondisi khusus: perjalananan wisata</li>
<li>Keuangan praktis dalam dunia digital</li>
</ul>
<br />
<div class="MsoNormal">
Semuanya aspek pengelolaan keuangannya akan dibahas satu persatu secara praktis, ringkas, dan menyenangkan. Selamat berselanjar di website kami.</div>
<div>
<br /></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6454387578911380174.post-51035844921369457722018-12-07T18:33:00.003+08:002018-12-07T18:34:24.825+08:00Yuk ngomongin tentang IQMenurut blog silviastriani definisi IQ, SQ, dan EQ adalah sebagai berikut:<br />
<b>Kecerdasan Intelektual (IQ)</b> adalah ukuran kemampuan intelektual, analisis, logika, dan rasio seseorang. IQ merupakan kecerdasan otak untuk menerima, menyimpan, dan mengolah informasi menjadi fakta.<br />
<b>Kecerdasan Spiritual (SQ)</b> adalah kemampuan seseorang untuk mengerti dan memberi maknapada apa yang di hadapi dalam kehidupan, sehingga seseorang akan memiliki fleksibilitas dalam menghadapi persoalan dimasyarakat.<br />
<b>Kecerdasan Emosional (EQ)</b> adalah kemampuan mengenali perasaan sendiri dan perasaan orang lain, kemampuan memotivasi diri sendiri, serta kemampuan mengolah emosi dengan baik pada diri sendiri dan orang lain.<br />
<br />
Menurut website brainking-indonesia.com pengelompokan IQ dapat dilihat seperti berikut:<br />
Mengenai tingkatan IQ sendiri, para ahli mengklasifikasikannya menjadi 10 tingkatan. Dimulai dari tingkatan terendah (Idiot), hingga tingkatan tertinggi (Genius). Berikut pembahasan lengkap mengenai tingkatan-tingkatan IQ.<br />
<br />
<b>#1. Tingkatan IQ Idiot (0-29)</b><br />
Di tingkatan terendah adalah mereka yang memiliki nilai IQ 0 hingga 29. Jangankan masalah akademis, untuk mengurus kebutuhan pribadi saja mereka membutuhkan bantuan dari orang lain. Bahkan untuk berbicara saja mereka tak mampu. Karena kondisinya yang sangat lemah, sering kali mereka yang berada di kategori ini tidak bisa bertahan hidup cukup lama.<br />
<br />
<b>#2. Tingkatan IQ Imbecile (30-40)</b><br />
Kondisi mereka yang tergolong Imbecile sedikit lebih baik dari anak-anak yang tergolong kategori idiot. Namun, karena IQ yang mereka miliki hanya berkisar dari 30 hingga 40 saja, mereka masih membutuhkan pengawasan orang lain untuk memenuhi kebutuhan dasarnya.<br />
<br />
<b>#3. Tingkatan IQ Debil / Moron / Mentally Retarted (50-69)</b><br />
Tingkatan IQ yang ketiga disebut dengan Debil, Moron, atau Mentally retarted. Nilai IQ mereka hanya berkisar antara 50 hingga 69 saja. Anak-anak yang tergolong kategori ini sudah dapat mengikuti pendidikan formal, walaupun masih harus di Sekolah Luar Biasa (SLB) yang memang diperuntukan untuk Anak-anak Berkebutuhan Khusus.<br />
<br />
<b>#4. Tingkatan IQ Dull / Bordeline (70-79)</b><br />
Anak-anak yang berada di tingkatan IQ Dull atau Bordeline sudah tidak dapat digolongkan sebagai kategori terbelakang. Namun karena nilai IQ-nya masih sangat rendah, yakni 70 hingga 79, maka mereka juga belum dapat dikategorikan sebagai anak-anak normal.<br />
<br />
<b>#5. Tingkatan IQ Below Avarage / Normal Rendah (80-89)</b><br />
Tingkatan IQ normal rendah atau Below avarage adalah kategori anak-anak normal, namun berada di posisi terbawah. Nilai IQ golongan ini berkisar antara 80 sampai 89. Biasanya, mereka termasuk anak-anak yang cenderung lambat dalam mengikuti materi pelajaran di sekolah.<br />
<br />
<b>#6. Tingkatan IQ Normal Sedang (90-109)</b><br />
Tingkatan IQ normal sedang merupakan golongan terbanyak dari populasi manusia di dunia. Mereka adalah anak-anak yang memang normal dalam kecerdasannya, tidak tinggi dan tidak rendah pula. Nilai IQnya berada di kisaran 90 hingga 109.<br />
<br />
<b>#7. Tingkatan IQ Above Avarage / Normal Tinggi (110-119)</b><br />
Mereka yang masih tergolong normal, namun cenderung lebih cerdas dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah dengan nilai IQ 110 hingga 119 termasuk golongan normal tinggi atau Above avarage.<br />
<br />
<b>#8. Tingkatan IQ Superior / Cerdas (120-129)</b><br />
Orang-orang yang mempunyai nilai IQ antara 120 sampai 129 digolongkan ke dalam kategori Superior atau cerdas. Mereka adalah orang-orang yang berbakat di bidang akademis dan tergolong mudah dalam mengikuti kegiatan belajar di jenjang pendidikannya.<br />
<br />
<b>#9. Tingkatan IQ Gifted / Very Superior / Sangat Cerdas (130-139)</b><br />
Ada 3 istilah yang digunakan untuk menjuluki orang-orang yang berada di tingkatan IQ peringkat ke sembilan ini, yakni Gifted, Very superior, atau sangat cerdas (di Indonesia). Orang-orang yang berada di kategori ini memiliki nilai IQ yang berkisar antara 130 hingga 139.<br />
<br />
<b>#10. Tingkatan IQ Genius (140 ke Atas)</b><br />
Tingkatan IQ tertinggi dikenal dengan sebutan jenius. Orang-orang yang termasuk kategori ini mempunyai nilai IQ 140 ke atas. Beberapa tokoh dunia yang berada di tingkatan IQ ini di antaranya Albert Einstein, B.J. Habibie, Thomas Alva Edison, dan masih banyak lagi.<br />
<br />
Seberapa tingkat IQ Anda? Anda dapat mendatangi lembaga psikologi untuk melakukan test tersebut. Tetapi apapun itu, kita tetap harus bersyukur dengan apa yang kita punya dan berusaha memperbaikinya atau meningkatkannya.<br />
<div>
<br /></div>
<div>
Referensi:</div>
<div>
https://silviastrilyani.wordpress.com/2013/02/11/pengertian-iq-eq-dan-sq/</div>
<div>
https://brainking-indonesia.com/ini-dia-klasifikasi-tingkatan-iq-pada-manusia/</div>
<div>
<br /></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6454387578911380174.post-88177864046105969102018-12-07T11:39:00.001+08:002018-12-07T11:43:51.535+08:00Pengalaman Ujian Wakil Perantara Perdagangan Efek (WPPE)Salah satu sertifikasi yang dapat diambil oleh pelaku pasar modal, selain ASPI, WMI, dan WPEE adalah WPPE. Sertifikat ini diberikan bagi orang yang dianggap telah memiliki pengetahuan yang cukup sebagai perantara perdagangan efek (broker) di Pasar Modal. Berbagai profesi yang relevan dengan penyebaran dan ekspansi informasi ke masyarakat selain broker itu sendiri, ada profesi lain yang memiliki peran sentral dalam ekspansi informasi tersebut salah satunya adalah dosen.<br />
Pada tanggal 16-17 Januari 2018, Ticmi menyelenggarakan training of trainer bagi dosen yang diselenggarakan di Banjarmasin.<br />
<br />
Rangkaian program pelatihan untuk trainier ini diakhiri dengan ujian kecapakapan pasar modal WPPE (Wakil Perantara Perdagangan Efek). For the first trial, I was not successfully passed all the tests. Dari empat sub-test, ada dua sub-test yang saya terpaksa harus mengulang karena belum memenuhi passing grade minimal. Jelas saja, lama gak megang ginian trus gak ada belajar-belajarnya karena gak dapat bahan yang akan diujikan akibat kekeliruan proses registrasi. Efeknya email saya gak termasuk sebagai email peserta program tersebut yang menjadi media distribusi bahan ujian. Yah sudahlah,<br />
<br />
Setelah beberapa minggu kemudian, juga karena terpaksa karena didesak penyelenggara untuk cepat ujian, akhirnya saya putusan untuk ujian. Sendirian saja. Malu kalo ketauan orang gak lulus lagi, he he he. Tapi Alhamdulillah, bisa lulus semua dengan nilai yang sangat memuaskan, ha ha ha. Kalo mahasiswa, maka nilai yang saya dapat pasti A. Tapi tenang, ini bukan penilaian sebagaimana mahasiswa pada umumnya. Ini cuman ngejar passing grade. Jadi notifikasinya menyatakan saya LULUS. Tinggal tunggu proses cetak sertifikat untuk salanjutnya digunakan untuk pengajuan Ijin WPPE nya di Bursa Efek Indonesi (BEI).Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6454387578911380174.post-91477334867280498762016-12-29T09:05:00.000+08:002016-12-30T14:39:08.766+08:00Final Test Bahasa Inggris Universitas Lambung Mangkurat<a href="https://www.classmarker.com/online-test/start/?quiz=dr9586458364dceb" target="_blank">Final test Bahasa Inggris untuk nim genap Jurusan Manajemen Universitas Lambung Mangkurat silahkan klik link ini.</a><br />
<br />
<br />
Keterangan: Password akan diberikan saat memulai ujian.<br />
<br />Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6454387578911380174.post-6158603838212105322016-10-07T11:00:00.000+08:002016-10-07T11:03:25.954+08:00Fenomena Klenik di Negeriku<div class="MsoNormal">
Belakangan ini banyak kasus terbongkarnya fenomena metafisik
di media masa. Hmmm ini menarik untuk dibahas mengingat sebenarnya kasus
seperti ini tidak hanya baru ini saja terjadi. Bahkan sejarah panjang
berdirinya negeri ini dari rakyat jelata hingga setingkat presiden di negeri
ini tidak lepas dari hal yang demikian.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br />
Secara emosional saya bisa memahami bagaimana beratnya
menyadarkan seseorang untuk tidak bergantung dan percaya lagi dengan hal yang
belum menyentuh nalar ini. Bahkan orang terdekat saya juga pernah menjadi
korban. Bukan hanya sekali, tetapi beberapa kali dengan modus yang beragam.
Menyedihkan memang. Harta benda yang telah dikumpulkan dengan cara yang halal
melayang hanya dalam hitungan sekejap bahkan meninggalkan hutang yang bebannya
harus ditanggung bertahun-tahun kemudian.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br />
Saya percaya dengan ilmu pengetahuan yang semakin maju dan
berkembang. Namun untuk yang satu ini belum dapat dibuktikan secara
komperhensif mengenai keanehan metafisika. Harapan untuk mengetahui dan
memahami esensi metafisik tersebutlah yang mungkin menginspirasi berbagai temuan
yang bersinggungan dengan itu. Teleportasi, telpati, transformasi, dan
sebagainya belakangan ini sudah mulai dijawab dengan teknologi. Setidaknya hal
ini menggugah manusia untuk mewujudkan sesuatu yang mungkin belum pernah
terpikirkan sebelumnya.<o:p></o:p></div>
<br />
<div class="MsoNormal">
Bagaimana pun itu, sebenarnya ada dua pendekatan yang bisa
digunakan untuk memahami fenomena supranatural tersebut. Pertama yaitu
ketauhitan yang berorientasi akhirat dimana tiada daya upaya yang lebih hebat
dari sang pencipta, Allah SWT dimana manusia harus menyembah dan mengikuti
segala perintahnya dan menjauhi larangannya. Kedua, keduniawian yang lebih
memfokuskan pada pemenuhak kebutuhan duniawi semata, seperti pangkat,
kedudukan, harta, jabatan, dan uang. Bila kita fokus pada perintah Allah SWT,
insyaAllah kedua hal tersebut akan lebih mudah direngkuh, namun bila lebih
menitik beratkan pada keduniawian, efeknya akan semakin jauh dari nilai nilai
kebaikan sebagai bekal di akhirat kelak.<o:p></o:p></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6454387578911380174.post-76095149598568602112016-03-25T07:56:00.000+08:002016-03-25T07:56:05.679+08:00Suku Bunga Negatif Perbankan JepangTokyo - Sebuah langkah yang mengejutkan, bank sentral Jepang, Bank of Japan akan menerapkan suku bunga negatif.<br />
Suku bunga acuan Jepang akan ditetapkan -0,1%. Yang artinya, perbankan justru akan mengenakan biaya kepada para pemegang deposito, yang seharusnya pemegang deposito lah yang mendapatkan bunga dari perbankan.<br />
Penerapan suku bunga negatif ini untuk menekan merosotnya ekonomi Jepang saat ini, yang merupakan ekonomi terbesar ketiga di dunia.<br />
Bank Sentral Eropa juga menerapkan hal yang sama untuk bisa menjaga perekonomiannya, yaitu dengan menerapkan kebijakan suku bunga negatif.<br />
Keputusan tersebut telah disetujui oleh 5 dari 9 suara di rapat dewan gubernur BoJ.<br />
"BoJ akan memangkas suku bunga ke negatif jika dinilai perlu," tulis Bank of Japan, seperti dilansir BBC , Jumat (29/1/2016).<br />
Keputusan memangkas suku bunga akan terus berlanjut hingga target inflasi sebesar 2% bisa tercapai.<br />
Mengapa Jepang membuat langkah ini?<br />
- Jepang saat ini sedang menghadapi inflasi yang sangat rendah. Masyarakat Jepang kelebihan uang karena mereka lebih memilih berinvestasi dan menyimpan uangnya di bank dibandingkan untuk belanja.<br />
- Pemotongan biaya pinjaman perbankan. Ini dimaksudkan untuk meningkatkan pengeluaran domestik dan investasi bisnis.<br />
- Hal ini juga bertujuan untuk mendorong kenaikan inflasi. Masyarakat Jepang didorong untuk membelanjakan uangnya ketimbang menyimpannya di bank.<br />
Inflasi Jepang per Desember 2015 tercatat hanya 0,1%, jauh di bawah target bank sentral Jepang.<br />
Bursa saham Asia naik dan nilai tukar yen jatuh di seluruh perdagangan merespons pengumuman tersebut.<br />
"Suku bunga negatif adalah salah satu instrumen yang terakhir yang akan dilakukan BOJ," kata Martin Schulz dari Fujitsu Institute di Tokyo.<br />
Schulz memperingatkan bahwa di zona euro, suku bunga negatif dilakukan untuk mengatasi krisis keuangan, sedangkan Jepang untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi yang selama ini bejalan lambat.<br />
"Di Jepang, penyaluran kredit tidak gencar bukan karena bank tidak mau meminjamkan, tetapi karena mereka tidak melihat perspektif bisnis yang bagus ke depan, dengan suku bunga negatif sekali pun".<br />
"Mereka membutuhkan peluang investasi dan itu hanya dapat dicapai oleh reformasi struktural,bukan dengan kebijakan moneter," katanya.<br />
(drk/hns)<br />
Sumber:detik.comUnknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6454387578911380174.post-24628193896752328962015-05-27T11:37:00.000+08:002015-05-29T06:18:27.805+08:00Test Potensi Akademik (TPA) dan Test of English As Foreign Language (TOEFL) organized by DIKTIPada awal tahun 2010, Dirjen Dikti menyelenggarankan test
potensi akademik (TPA), dan test bahasa inggris (Toefl) bagi dosen yang berada
dibawah kementerian tersebut. Saat itu, seperti biasa lembaga dimana saya
bernaung mengalami kendala birokrasi seperti surat yang sangat lambat untuk
didistribusikan untuk sampai ke si penerima. Benar saja, informasi itu kami
terima hanya berselang dua hari sebelum kedua test tersebut dilaksanakan. Tapi, ya
begitulah kondisinya.<br />
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Terus terang, saat itu tidak ada informasi detail peruntukan
hasil test tersebut. Apakah akan digunakan untuk menilai kinerja pegawai atau
apa, terus terang saya tidak mendapatkan informasi valid. Yang ada di benak
kami, hanya membayangkan bahwa ini adalah salah satu proses evaluasi dan
mengukur kemampuan dosen sebagai tenaga pendidik akan kedua indikator yang
berbeda tersebut.</div>
<div class="MsoNormal">
Selang waktu dua hari, (efektifnya sih, satu setengah hari),
tidak banyak persiapan yang bisa dilakukan, belum lagi sehari sebelumnya ada
mata kuliah yang harus disampaikan ke mahasiswa. Singkat kata, tidak ada
persiapan.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Teng tong…., Hari test tiba. Sambil ketawa ketiwi, karena
memang gak ada persiapan. Test dilakukan dalam dua sesi. Sesi pertama, sesi
pagi test potensi akademik dulu. Penyelenggaranya OTTO BAPPENAS.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Sungguh test yang melelahkan, dan harus
dilakukan dengan strategi. Saya nyesal karena salah strategi disini, seharusnya
kalo strategi saya benar, saya pasti bisa dapet skor yang jauh lebih baik.
Setelah break ishoma, siang hari dilanjutkan dengan test bahasa inggris.
Parahnya sound systemnya saat listening gak jelas, yah maklum saja, karena
testnya di aula yang memang tidak dipersiapkan untuk test semacam ini.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Gak ditunggu tunggu, ternyata hasilnya keluar. Selebaran
hasil test disebarkan ke seluruh dosen. Sebenarnya saya tidak begitu setuju
dengan dibukanya hasil seperti itu. Untuk alasan privasi. Hasilnya ya, saya
dapat skor yang biasa saja. 528 untuk TPA dan 470 untuk TOEFL. Ha ha ha.
Seharusnya skor TPA tersebut bisa lebih tinggi mengingat saat mendaftar di
Program Magister Sains Universitas Gadjah Mada tahun 2001, saya mendapatkan
skor sedikit lebih dari 550, tepatnya 554,90. Sedangkan untuk bahasa inggris,
Ini pengalaman pertama saya ikut test ITP-TOEFL. Di UGM, test bahasa inggisnya
hanya diselenggarakan oleh Laboratorium Bahasa UGM, jadi bisa dikategorikan
TOEFL Prediction, bukan ITP-TOEFL. Selain hasil test masuk, mungkin hasil test
TPA dan TOEFL ini juga yang menunjang saya untuk bisa langsung diterima sebagai
mahasiswa Program Magister Sains Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas
Gadjah Mada tanpa melalui matrikulasi pada saat itu.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Sampai kedua skor tersebut kami terima, kami masih belum
punya gambaran untuk apa skor tersebut. Kemudian, setelah berselang beberapa
minggu, ada pengumuman undangan DIKTI untuk mengikuti program pelatihan bahasa
inggris bagi dosen untuk studi lanjut di Luar Negeri.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Awalnya sih saya masuk cadangan untuk program
tersebut, tetapi setelah beberapa minggu, bahwa saya termasuk yang diundang.
Kata orang, kalo sudah rejeki gak akan kemana. Tapi ini belum akhir dari
cerita. Saya akan sambung lagi cerita ini di kesempatan yang lain yaitu tentang
program pelatihan bahasa inggris bagi dosen di Lingkungan Ditjen Dikti untuk
Studi Lanjut di Luar Negeri.</div>
Unknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6454387578911380174.post-40829584309527106972015-05-25T17:56:00.000+08:002015-05-27T12:18:49.140+08:00Business Goals, Tujuan Mulia dalam Konteks Bisnis<!--[if gte mso 9]><xml>
<o:OfficeDocumentSettings>
<o:AllowPNG/>
</o:OfficeDocumentSettings>
</xml><![endif]--><br />
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:EnableOpenTypeKerning/>
<w:DontFlipMirrorIndents/>
<w:OverrideTableStyleHps/>
</w:Compatibility>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-language:EN-US;}
</style>
<![endif]-->
<br />
<div class="MsoNormal">
Setiap orang memiliki impian, harapan, dan cita-cita. Tujuan
inilah yang mengarahkan setiap individu untuk beraktivitas, bertindak, dan
berprilaku agar tujuan semakin mungkin untuk terealisasi. Layaknya setiap
individu, bisnis dapat dipandang layaknya individu. Oleh sebab itu, sangat penting untuk tersedianya
tujuan yang dapat mengarahkan bisnis untuk dapat dengan mudah merealisasikannya.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Pada dasarnya, founding father (pendiri) suatu bisnislah
yang meletakkan nilai dasar dari suatu bisnis. Semakin baik nilai dasar yang
ditetapkan, yaitu nilai dasar yang mampu untuk mengantisipasi perubahan dan menjawab
tantangan kedepannya, lah yang dapat menentukan apakah suatu bisnis itu dapat
survive dan memiliki perkembangan yang sustainable. Begitu pentingnya nilai
dasar ini sehingga secara formal, semakin besar suatu bisnis, semakin penting
rasanya untuk memiliki blue print nilai dasar tersebut, untuk dapat tertanam di
seluruh lapisan individu yang terlibat di dalam organisasi.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Bagaimana prosedur formal yang umumnya diformulasikan perusahaan
pada umumnya sebagai berikut. Pendiri perusahaan menjaga nilai dasar perusahaan
kemudian mengembangkannya melalui cara yang natural sebagaimana dengan
meningkatnya kompleksitas bisnis. Peningkatan jumlah pegawai misalnya dilakukan
melalui proses seleksi yang mensyaratkan calon pegawai yang memiliki kemiripan
pandangan dengan si pendiri perusahaan. Begitu seterusnya sehingga ada efek
bola salju terhadap prosedur penjaringan pegawai baru tersebut.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Selanjutnya, secara formal ditetapkanlah visi, misi,
strategi, taktik, melalui koridor kredo yang telah dibawah pendiri perusahaan.
Visi merupakan mimpi mulia yang akan dicapai oleh perusahaan. Dalam perumusannya,
visi tidak ditentukan untuk mudah direalisasikan. Umumnya berupa sesuatu yang hamper
tidak mungkin untuk dicapai. Hal ini penting, karena bila visi mudah untuk
dicapai, perusahaan akan mengalami disorientasi, dan akan meredam dinamika
positif dalam organisasi. Efeknya, lemahnya inovasi dan matinya kreatifitas
setiap individu dalam bisnis. </div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Misi bertugas untuk menjabarkan berbagai tujuan yang lebih
kecil yang dipersiapkan untuk memungkinkan visi dapat tercapai. Dengan penentuan
tujuan yang lebih kecil dan realistis, maka misi membantu bisnis untuk mencapai
tujuannya.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Sehingga secara kolektif,
bila seluruh misi yang sudah ditetapkan telah tercapai barulah visi dapat
terwujud. Seiring perjalanan waktu dan tantangan yang dinamis, maka diperlukan
misi yang dapat menjawab tantangan tersebut. Ada kalanya misi dapat berubah
tergantung prioritas dan kondisi. Adakalanya penjadwalannya yang disesuaikan
terkait dengan kapan harus dimulai, dan kapan harus diselesaikan, dengan secara
relative memandang berbagai misi lain yang telah ditetapkan. </div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Panduan praktis untuk mencapai misi merupakan strategi. Secara
umum strategi memang ditetapkan sebelumnya. Dipersiapkan untuk mengantisipasi
berbagai kemungkinan yang akan dihadapi pada saat menjalankan misi. Dalam skala
yang lebih kecil, taktik diperlukan untuk merealisasikannya. Istilahnya, dengan
taktik, maka dapat terjawab pertanyaan tentang bagaimana jika suatu rencana
tidak dapat dijalankan, apa yang selanjutnya harus dilakukan, bagaimana rencana
B nya, dan sebagainya.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Jadi karena ditetapkan dengan batasan visi yang memegang
nilai nilai luhur, baik misi, strategi, maupun taktik akan juga benilai luruh
dan mulia, sesuai dengan koridornya.</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6454387578911380174.post-37168053144117784022015-05-22T14:24:00.001+08:002015-05-22T14:24:35.928+08:00Salah Kaprah dalam Penulisan Latar Belakang Penelitian Pada SkripsiSkripsi merupakan tugas akhir penelitian yang didesain untuk memberikan pembelajaran bagi mahasiswa tingkat strata-1 untuk menuangkan ide pemecahan masalah baik itu praktis maupun teoritis berdasarkan berbagai sumber dan seluruh bidang ilmu yang telah diperlajari selama masa studi.<br />
<br />
Proses penulisan skripsi, yang dibimbing oleh minimal 2 dosen yang dianggap memiliki kapabilitas yang sesuai untuk membantu mengarahkan terselesaikannya tugas akhir ini, terkadang mememui berbagai kendala. Selain miskomunikasi antara mahasiswa dan pembimbing, tidak jarang terjadi perbedaan landasan pijak atas suatu topik penelitian yang menyebabkan perbedaan persepsi antar pembimbing. Ujung-ujungnya, mahasiswa menjadi bingung. Mau ngikuti yang mana? Namun perbedaan ini sebenarnya mudah untuk diatasi selama si mahasiswa punya dan mampu menunjukkan referensi yang cukup kuat untuk apa yang diyakininya benar.<br />
<br />
Latar belakang penelitian, tidak terlepas juga dalam skripsi, menjadi sangat penting untuk dapat dikemukakan karena inilah yang mendasari mengapa suatu riset perlu dilakukan. Ketidak-mampuan menemukan dan memaparkan informasi yang relevan dalam menulis latar belakang membuat suatu penelitian (skripsi) sulit untuk dipahami signifikansinya. Ada beberapa salah kaprah penulisan latar belakang yang perlu untuk direnungkan kembali untuk diperbaiki kedepannya.<br />
<br />
Di latar belakang penelitian, terkadang ditemukan berbagai penjelasan teoritis tentang riset yang akan dilakukan. Hal ini terkadang dipertegas dengan berbagai temuan atau hasil penelitian dari riset terdahulu. Ini kelihatannya bagus, tetapi menurut hemat saya kurat tepat. Kurang tepatnya dalam artian bahwa, umumnya penelitian di level S1 hanya menerapkan model yang sudah. Perbedaan hanya dititik beratkan pada objek penelitian dan periode pengamatan penelitian. Sehingga kurang tepat bila di latar belakang dipaparkan temuan riset terdahulu yang notabene menggunakan alat analisis yang sama. Bahasa sederhananya, tidak mungkin kita mendapatkan hasil yang lebih baik atau menemukan sesuatu yang baru bila kita menggunakan cara yang sama dengan cara sebelumnya.<br />
<br />
Lantas, apa yang harus dipaparkan pada latar belakang penelitian? Jawabanya adalah data. Data sekunder yang diterbitkan oleh pihak terkait yang kredibel. Berbagai sumber data bisa diambil digunakan untuk memperjelas pentingnya (signifikansi) suatu riset dilakukan. Berbagai sumber data bisa diakses dan dipaparkan pada latar belakang. BPS, Bank Indonesia, asosiasi-asosiasi, lembaga survey, kementrian, dan berbagai referensi online terpercaya juga, baik dari dalam maupun luar negeri dapat dijadikan sumber data yang dipaparkan dalam latar belakang penelitian.<br />
<br />
Tentu saja relevansi dalam hal ini sangat penting untuk diperhatikan. Perhatikan juga bahwa terkadang kita harus dapat memunculkan informasi dari data sekunder yang dipaparkan. Ini penting untuk untuk memudahkan pembaca memahami bagian penting dalam penelitian tersebut. Dengan tersedianya data, akan sangat mudah untuk mengidentifikasi rumusan masalah, begitu pula dengan tujuan penelitian dan manfaat penelitian.<br />
<br />
Bagaimana dengan mahasiswa yang sudah menulis draf proposal penelitian dan hanya memasukkan berbagai penjelasan teoritis dan temuan riset sebelumnya. Ya... tentunya harus dikembalikan ke habitatnya di bab selanjutnya yaitu landasan teori. Disinilah tempatnya penjelasan teoritis dan berbagai temuan atas topik yang akan diteliti. Bila tetap memaksakan ditempatkan di latar belakang, tentu sudah dapat ditebak bahwa penjelasan tersebut akan ditemukan juga di landasan teori. Terus bagaimana dengan konsep concise (singkat, jelas, dan padat) yang harus diikuti dalam melakukan riset. Benang merah penelitian juga lebih jelas bila kita tertib mengikuti aturan tersebut.Unknownnoreply@blogger.com0