Sabtu, 22 Desember 2018

Keuangan Praktis dalam Berbagai Aspek


Sesuai dengan nama website ini, posting ini saya beri judul keuangan praktis. Ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa dengan nama ini, dapat dengan mudah mengarahkan pembaca pada beberapa link yang ada di dalam blok ini yang khusus membahas manajemen keuangan praktis dalam berbagai dimensi antara lain:

  • Keuangan praktis dalam rumah tangga atau keluarga
  • Keuangan praktis dalam perusahaan jasa
  • Keuangan praktis dalam perusahaan pabrikan atau manufacturing
  • Keuangan praktis dalam usaha perdagangan
  • Keuangan praktis dalam kondisi khusus: studi
  • Keuangan praktis dalam kondisi khusus: perjalananan wisata
  • Keuangan praktis dalam dunia digital

Semuanya aspek pengelolaan keuangannya akan dibahas satu persatu secara praktis, ringkas, dan menyenangkan. Selamat berselanjar di website kami.

Jumat, 07 Desember 2018

Yuk ngomongin tentang IQ

Menurut blog silviastriani definisi IQ, SQ, dan EQ adalah sebagai berikut:
Kecerdasan Intelektual (IQ) adalah ukuran kemampuan intelektual, analisis, logika, dan rasio seseorang. IQ merupakan kecerdasan otak untuk menerima, menyimpan, dan mengolah informasi menjadi fakta.
Kecerdasan Spiritual (SQ) adalah kemampuan seseorang untuk mengerti dan memberi maknapada apa yang di hadapi dalam kehidupan, sehingga seseorang akan memiliki fleksibilitas dalam menghadapi persoalan dimasyarakat.
Kecerdasan Emosional (EQ) adalah kemampuan mengenali perasaan sendiri dan perasaan orang lain, kemampuan memotivasi diri sendiri, serta kemampuan mengolah emosi dengan baik pada diri sendiri dan orang lain.

Menurut website brainking-indonesia.com pengelompokan IQ dapat dilihat seperti berikut:
Mengenai tingkatan IQ sendiri, para ahli mengklasifikasikannya menjadi 10 tingkatan. Dimulai dari tingkatan terendah (Idiot), hingga tingkatan tertinggi (Genius). Berikut pembahasan lengkap mengenai tingkatan-tingkatan IQ.

#1. Tingkatan IQ Idiot (0-29)
Di tingkatan terendah adalah mereka yang memiliki nilai IQ 0 hingga 29. Jangankan masalah akademis, untuk mengurus kebutuhan pribadi saja mereka membutuhkan bantuan dari orang lain. Bahkan untuk berbicara saja mereka tak mampu. Karena kondisinya yang sangat lemah, sering kali mereka yang berada di kategori ini tidak bisa bertahan hidup cukup lama.

#2. Tingkatan IQ Imbecile (30-40)
Kondisi mereka yang tergolong Imbecile sedikit lebih baik dari anak-anak yang tergolong kategori idiot. Namun, karena IQ yang mereka miliki hanya berkisar dari 30 hingga 40 saja, mereka masih membutuhkan pengawasan orang lain untuk memenuhi kebutuhan dasarnya.

#3. Tingkatan IQ Debil / Moron / Mentally Retarted (50-69)
Tingkatan IQ yang ketiga disebut dengan Debil, Moron, atau Mentally retarted. Nilai IQ mereka hanya berkisar antara 50 hingga 69 saja. Anak-anak yang tergolong kategori ini sudah dapat mengikuti pendidikan formal, walaupun masih harus di Sekolah Luar Biasa (SLB) yang memang diperuntukan untuk Anak-anak Berkebutuhan Khusus.

#4. Tingkatan IQ Dull / Bordeline (70-79)
Anak-anak yang berada di tingkatan IQ Dull atau Bordeline sudah tidak dapat digolongkan sebagai kategori terbelakang. Namun karena nilai IQ-nya masih sangat rendah, yakni 70 hingga 79, maka mereka juga belum dapat dikategorikan sebagai anak-anak normal.

#5. Tingkatan IQ Below Avarage / Normal Rendah (80-89)
Tingkatan IQ normal rendah atau Below avarage adalah kategori anak-anak normal, namun berada di posisi terbawah. Nilai IQ golongan ini berkisar antara 80 sampai 89. Biasanya, mereka termasuk anak-anak yang cenderung lambat dalam mengikuti materi pelajaran di sekolah.

#6. Tingkatan IQ Normal Sedang (90-109)
Tingkatan IQ normal sedang merupakan golongan terbanyak dari populasi manusia di dunia. Mereka adalah anak-anak yang memang normal dalam kecerdasannya, tidak tinggi dan tidak rendah pula. Nilai IQnya berada di kisaran 90 hingga 109.

#7. Tingkatan IQ Above Avarage / Normal Tinggi (110-119)
Mereka yang masih tergolong normal, namun cenderung lebih cerdas dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah dengan nilai IQ 110 hingga 119 termasuk golongan normal tinggi atau Above avarage.

#8. Tingkatan IQ Superior / Cerdas (120-129)
Orang-orang yang mempunyai nilai IQ antara 120 sampai 129 digolongkan ke dalam kategori Superior atau cerdas. Mereka adalah orang-orang yang berbakat di bidang akademis dan tergolong mudah dalam mengikuti kegiatan belajar di jenjang pendidikannya.

#9. Tingkatan IQ Gifted / Very Superior / Sangat Cerdas (130-139)
Ada 3 istilah yang digunakan untuk menjuluki orang-orang yang berada di tingkatan IQ peringkat ke sembilan ini, yakni Gifted, Very superior, atau sangat cerdas (di Indonesia). Orang-orang yang berada di kategori ini memiliki nilai IQ yang berkisar antara 130 hingga 139.

#10. Tingkatan IQ Genius (140 ke Atas)
Tingkatan IQ tertinggi dikenal dengan sebutan jenius. Orang-orang yang termasuk kategori ini mempunyai nilai IQ 140 ke atas. Beberapa tokoh dunia yang berada di tingkatan IQ ini di antaranya Albert Einstein, B.J. Habibie, Thomas Alva Edison, dan masih banyak lagi.

Seberapa tingkat IQ Anda? Anda dapat mendatangi lembaga psikologi untuk melakukan test tersebut. Tetapi apapun itu, kita tetap harus bersyukur dengan apa yang kita punya dan berusaha memperbaikinya atau meningkatkannya.

Referensi:
https://silviastrilyani.wordpress.com/2013/02/11/pengertian-iq-eq-dan-sq/
https://brainking-indonesia.com/ini-dia-klasifikasi-tingkatan-iq-pada-manusia/

Pengalaman Ujian Wakil Perantara Perdagangan Efek (WPPE)

Salah satu sertifikasi yang dapat diambil oleh pelaku pasar modal, selain ASPI, WMI, dan WPEE adalah WPPE. Sertifikat ini diberikan bagi orang yang dianggap telah memiliki pengetahuan yang cukup sebagai perantara perdagangan efek (broker) di Pasar Modal. Berbagai profesi yang relevan dengan penyebaran dan ekspansi informasi ke masyarakat selain broker itu sendiri, ada profesi lain yang memiliki peran sentral dalam ekspansi informasi tersebut salah satunya adalah dosen.
Pada tanggal 16-17 Januari 2018, Ticmi menyelenggarakan training of trainer bagi dosen yang diselenggarakan di Banjarmasin.

Rangkaian program pelatihan untuk trainier ini diakhiri dengan ujian kecapakapan pasar modal WPPE (Wakil Perantara Perdagangan Efek). For the first trial, I was not successfully passed all the tests. Dari empat sub-test, ada dua sub-test yang saya terpaksa harus mengulang karena belum memenuhi passing grade minimal. Jelas saja, lama gak megang ginian trus gak ada belajar-belajarnya karena gak dapat bahan yang akan diujikan akibat kekeliruan proses registrasi. Efeknya email saya gak termasuk sebagai email peserta program tersebut yang menjadi media distribusi bahan ujian. Yah sudahlah,

Setelah beberapa minggu kemudian, juga karena terpaksa karena didesak penyelenggara untuk cepat ujian, akhirnya saya putusan untuk ujian. Sendirian saja. Malu kalo ketauan orang gak lulus lagi, he he he. Tapi Alhamdulillah, bisa lulus semua dengan nilai yang sangat memuaskan, ha ha ha. Kalo mahasiswa, maka nilai yang saya dapat pasti A. Tapi tenang, ini bukan penilaian sebagaimana mahasiswa pada umumnya. Ini cuman ngejar passing grade. Jadi notifikasinya menyatakan saya LULUS. Tinggal tunggu proses cetak sertifikat untuk salanjutnya digunakan untuk pengajuan Ijin WPPE nya di Bursa Efek Indonesi (BEI).

Belahan Jiwaku Akhirnya di kembali ke Sang Pencipta

Kisah pilu, yang tertuang di posting tahun lalu, harus bertambah lagi. Di bagian akhir posting tersebut, saya sudah menceritakan bagaimana k...