Setiap orang memiliki impian, harapan, dan cita-cita. Tujuan
inilah yang mengarahkan setiap individu untuk beraktivitas, bertindak, dan
berprilaku agar tujuan semakin mungkin untuk terealisasi. Layaknya setiap
individu, bisnis dapat dipandang layaknya individu. Oleh sebab itu, sangat penting untuk tersedianya
tujuan yang dapat mengarahkan bisnis untuk dapat dengan mudah merealisasikannya.
Pada dasarnya, founding father (pendiri) suatu bisnislah
yang meletakkan nilai dasar dari suatu bisnis. Semakin baik nilai dasar yang
ditetapkan, yaitu nilai dasar yang mampu untuk mengantisipasi perubahan dan menjawab
tantangan kedepannya, lah yang dapat menentukan apakah suatu bisnis itu dapat
survive dan memiliki perkembangan yang sustainable. Begitu pentingnya nilai
dasar ini sehingga secara formal, semakin besar suatu bisnis, semakin penting
rasanya untuk memiliki blue print nilai dasar tersebut, untuk dapat tertanam di
seluruh lapisan individu yang terlibat di dalam organisasi.
Bagaimana prosedur formal yang umumnya diformulasikan perusahaan
pada umumnya sebagai berikut. Pendiri perusahaan menjaga nilai dasar perusahaan
kemudian mengembangkannya melalui cara yang natural sebagaimana dengan
meningkatnya kompleksitas bisnis. Peningkatan jumlah pegawai misalnya dilakukan
melalui proses seleksi yang mensyaratkan calon pegawai yang memiliki kemiripan
pandangan dengan si pendiri perusahaan. Begitu seterusnya sehingga ada efek
bola salju terhadap prosedur penjaringan pegawai baru tersebut.
Selanjutnya, secara formal ditetapkanlah visi, misi,
strategi, taktik, melalui koridor kredo yang telah dibawah pendiri perusahaan.
Visi merupakan mimpi mulia yang akan dicapai oleh perusahaan. Dalam perumusannya,
visi tidak ditentukan untuk mudah direalisasikan. Umumnya berupa sesuatu yang hamper
tidak mungkin untuk dicapai. Hal ini penting, karena bila visi mudah untuk
dicapai, perusahaan akan mengalami disorientasi, dan akan meredam dinamika
positif dalam organisasi. Efeknya, lemahnya inovasi dan matinya kreatifitas
setiap individu dalam bisnis.
Misi bertugas untuk menjabarkan berbagai tujuan yang lebih
kecil yang dipersiapkan untuk memungkinkan visi dapat tercapai. Dengan penentuan
tujuan yang lebih kecil dan realistis, maka misi membantu bisnis untuk mencapai
tujuannya. Sehingga secara kolektif,
bila seluruh misi yang sudah ditetapkan telah tercapai barulah visi dapat
terwujud. Seiring perjalanan waktu dan tantangan yang dinamis, maka diperlukan
misi yang dapat menjawab tantangan tersebut. Ada kalanya misi dapat berubah
tergantung prioritas dan kondisi. Adakalanya penjadwalannya yang disesuaikan
terkait dengan kapan harus dimulai, dan kapan harus diselesaikan, dengan secara
relative memandang berbagai misi lain yang telah ditetapkan.
Panduan praktis untuk mencapai misi merupakan strategi. Secara
umum strategi memang ditetapkan sebelumnya. Dipersiapkan untuk mengantisipasi
berbagai kemungkinan yang akan dihadapi pada saat menjalankan misi. Dalam skala
yang lebih kecil, taktik diperlukan untuk merealisasikannya. Istilahnya, dengan
taktik, maka dapat terjawab pertanyaan tentang bagaimana jika suatu rencana
tidak dapat dijalankan, apa yang selanjutnya harus dilakukan, bagaimana rencana
B nya, dan sebagainya.
Jadi karena ditetapkan dengan batasan visi yang memegang
nilai nilai luhur, baik misi, strategi, maupun taktik akan juga benilai luruh
dan mulia, sesuai dengan koridornya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar