Sabtu, 02 Juni 2012

Lets Start to Act

Praktek memang tidak semudah mengucapkannya. Praktek membutuhkan komitmen yang tidak hanya sekedar penyampaian naratif atas ide, tetapi membutuhkan segala daya dan upaya dalam menjalanjannya. Disinilah kelemahan sebagian besar orang dalam upaya pencapaian tujuan yang direncanakannya.

Ide yang bagus belum tentu dapat menghasilkan kesuksesan sesungguhnya. Mimpi yang indah memang  sangat memabukkan sehingga besar potensinya untuk memerangkap pencetusnya agar tetap utuh sebagai ide yang berkembang tetapi tetap hanya sebatas ide.

Proses transformasi dari ide menjadi suatu produk akhir memerlukan tantangan besar. Tantangan ini bisa beragam bentuknya antara lain seperti mindset, kondisi kekinian, dan ketersediaan sumberdaya.

Berbicara tentang mindset, sering menjadi perdebatan. Menurut pendapat saya, setiap orang adalah entitas yang unik yang memiliki cara berpikir sendiri yang diperoleh dari proses belajar dari kesalahan dan
pengalaman diri pribadi serta lingkungan. Kondisi ini yang membentuk seseorang untuk bisa bersikap misalnya berjiwa dan mental juara. Positifnya, kondisi ini mengarahkan seseorang untuk fokus pada
pencapaian tujuan akhir dan bukan hanya berorientasi proses.

Di sisi lain, kondisi kekinian umumnya menjadi penghambat utama upaya pengejawantahan suatu rencana. Lingkaran kesibukan yang sangat menyita waktu dan tenaga menjadi hambatan yang besar. Sehingga, ini menjadi justifikasi bagi ketidak berhasilan. Selain ketidak idealan kondisi sekarang, sepert yang telah digambarkan sebelumnya, ada juga kondisi kenyamanan yang mampu menghambat keberhasilan perwujudan ide. Jumlah tabungan yang cukup, pekerjaan yang nyaman, dan lain sebagainya yang bersifat kungkungan comfert zone membuat semangat untuk berubah teramputasi.

Dukungan sumberdaya juga sangat relevan dalam menjelaskan pola hubungan tranformasi ide menjadi kenyataan. 4M, yaitu man, machine, money, dan material dengan komposisi yang tepat akan membuat sinergi sebagai faktor kunci keberhasilan. Ketidak idealan dari empat faktor tersebut juga terkadang dituding sebagai penyebab kegagalan.

Apapun pembelaannya, kemauan untuk bertindak menjadi kunci utama keberhasilan sehingga melalui pembelajaran praktis, tujuan yang akan dicapai semakin besar peluang keseksesannya. So, lets start to act!

Belahan Jiwaku Akhirnya di kembali ke Sang Pencipta

Kisah pilu, yang tertuang di posting tahun lalu, harus bertambah lagi. Di bagian akhir posting tersebut, saya sudah menceritakan bagaimana k...