Minggu, 12 Agustus 2012

2.1. Mengapa penting untuk memformulasi dan memperjelas topik riset?


2.1. Mengapa penting untuk memformulasi dan memperjelas topik riset?

Sebelum memulai sebuah proyek riset kita harusnya sudah memiliki ide. Ini mungkin merupakan bagian yang paling sulit, dan tentunya penting, yang merupakan bagian dari proyek riset. Tanpa adanya ide yang jelas, akan sulit untuk merencanakan bagaimana riset tersebut harus dijalankan. Bila diilustrasikan dengan perjalanan menuju suatu tempat, ide merupakan suatu tempat yang akan dituju. Kita tidak bisa jalan begitu saja tanpa arah tujuan. Bila tujuan tidak dapat diidentifikasi dengan baik, maka akan sangat sulit untuk menentukan jalan mana yang akan diambil, alat yang akan digunakan, dan cara menggunakannya dalam upaya mencapai tujuan. Sehingga baik jalan, cara, dan alat yang diambil menjadi tidak penting.

Memformulasi dan memperjelas topik riset merupakan titik suatu awal riset. Bila topik riset sudah jelas, akan lebih mudah untuk menetapkan strategi riset, pengumpulan data, dan teknik analisis yang tepat. Memformulasikan dan memperjelas topik riset menyita banyak waktu dan mungkin menemui jalan buntu. Namun, tanpa meluangkan waktu untuk hal ini, akan sangat sulit untuk sukses dalam riset.

Tahap awal dalam memformulasikan dan memperjelas topik riset adalah membuat dan menyempurkanan ide riset, selanjutnya mengubah ide riset menjadi permasalahan dan tujuan riset. Namun sebelum membahas itu, akan lebih baik jika kita memahami bagaimana ciri riset yang baik.


Bab 2. Memformulasi dan Memperjelas Topik Riset

Bab 2. Memformulasi dan Memperjelas Topik Riset

Outline:
2.1. Mengapa penting untuk memformulasi dan memperjelas topik riset?
2.2. Ciri topik riset yang baik
2.3. Membuat dan menyempurnakan ide riset
2.4. Mengubah ide riset menjadi proyek riset
2.5. Menulis proposal riset


Daftar isi  

Sabtu, 11 Agustus 2012

1.4. Proses Riset/Penelitian

1.  Sifat riset bisnis dan manajemen dan struktur buku ini
1.4. Proses Riset/Penelitian

Banyak sumber yang menyajikan bagaimana proses riset/penelitian itu seharusnya dilakukan dalam melakukan dan menyelesaikan proyek riset/penelitian. Sebagian besar menjelaskan berbagai tahapan yang dibuat bervariasi jumlahnya. Tetapi umumnya terdiri dari formulasi dan memperjelas topik, review literatur, memilih strategi, mengupulkan data, menganalisis data dan terakhir menulis laporan akhir.

Meskipun tahapannya jelas dan secara linier, namun dalam prakteknya sangat jarang periset yang betul-betul taat pada kaidah tersebut. Umumnya, tahapan yang sudah digambarkan sebelumnya tidak hanya dilakukan dalam satu kali saja, akan tetapi banyak yang kembali pada beberapa tahapan sebelumnya dan melalukan penyesuaian kembali begitu seterusnya sehingga gambaran prosedur baku yang umumnya ada di text book, praktis tidak banyak digunakan. Berikut gambar proses riset.

Gambar 1.2. 
Proses Riset
  
 Sumber: Mark Saunders, Philip Lewis and Thornhill, 2003


Daftar isi 
 

Minggu, 05 Agustus 2012

1.3.Pengertian riset/penelitian bisnis dan manajemen


      1.  Sifat riset bisnis dan manajemen dan struktur buku ini
1.3. Pengertian riset/penelitian bisnis dan manajemen

Menurut Easterby-Smith et al. (2002), tiga kombinasi yang membuat bisnis dan manajemen berbeda adalah:
  1. Cara manajer (dan periset) menggambarkan pengetahuan yang dikembangkan oleh disiplin yang lain;
  2. Fakta bahwa manajer cenderung berkuasa dan sibuk sehingga tidak membiarkan peneliti terlibat didalamnya kecuali  ada alasan personal atau komersial.
  3. Syarat bagi periset untuk mendapatkan menghasilkan konsekuensi praktis yaitu dapat diterapkan dalam bisnis dan manajemen.
Gambar 1.1
Perbedaan Riset Dasar dan Riset Terapan


Riset Dasar
Riset Terapan
Tujuan:
- Peningkatkan pengetahuan proses bisnis dan manajemen.
- Hasil dari prinsip universal terkait dengan proses dan hubungannya dengan hasil.
- Temuan bersifat umum dan berlaku universal.

Konteks:
- Dilakukan oleh orang yang berbasis di universitas.
- Pilihan topik dan tujuan ditentukan oleh peneliti.
- Waktu yang fleksibel.
Tujuan:
- Memperbaiki pemahaman permasalahan bisnis dan manajemen tertentu.
- Pengetahuan baru terbatas pada permasalahan.
- Temuan praktis bersifat khusus yang relevan dengan nilai pada manajer dalam organisasi.
Konteks:
- Dilakukan oleh orang yang berlatar belakan beragam baik dari organisasi atau dari universitas.
- Tujuan dinegosiasi dengan negosiator.
- Keterbatasan waktu.

Sumber: Author’s experience; Easterby-Smith et al. (2002); Hendrick et al. (1993).

Meskipun riset yang dilakukan merupakan riset terapan, seharusnya dilakukan dengan dasar yang tepat yaitu sesuai metode, sehingga harus memperhatikan seluruh proses riset.

Kamis, 02 Agustus 2012

1.2. Pengertian riset/penelitian


1. Pengertian riset bisnis dan manajemen dan struktur buku ini
1.2.Pengertian riset/penelitian

Mungkin sudah sangat sering kita mendengar istilah riset dari berbagai media elektronik dan cetak. Tetapi terkadang kita sering terjebak dengan aktivitas yang mungkin saja bukan riset atau penelitian. Mengumpulkan fakta atau informasi tanpa adanya tujuan yang jelas, serta mengatur dan mengurutkan data tanpa interpretasi, keduanya belum dapat disebut riset.

Riset memiliki tiga karakteristik utama yaitu:
  1. Data dikumpulkan secara sistematis,
  2. Data diinterpretasikan secara sistematis,
  3. Ada tujuan yang jelas yang akan dicapai.
Sehingga kita dapat mendefinisikan riset sebagai sesuatu yang orang lakukan untuk mengetahui sesuatu secara sistematis, yang selanjutnya meningkatkan pengetahuannya. Riset sistematis bermakna bahwa riset didasarkan pada hubungan logis dan bukan keyakinan semata. Dalam hal ini, riset akan melibatkan penjelasan metode yang digunakan untuk mengumpulkan data, akan menyatakan bahwa hasil yang didapatkan memiliki makna, dan akan menjelaskan segala keterbatasan yang diasosiasikan dengannya. Tujuan riset dapat berbentuk menggambarkan, menjelaskan, memberi pemahaman, mengkritisi dan menganalisis. Selain itu juga harus terdapat tujuan yang jelas yang akan dicari tahu, seperti jawaban sebuah pertanyaan atau sejumlah pertanyaan (Ghauri dan Gronhaug, 2002).

Daftar isi

1.1.Tujuan buku metode riset/penelitian bisnis ini


1.1.Tujuan buku metode riset/penelitian bisnis ini

Buku ini didesain untuk membantu dalam pengerjaan proyek riset baik di tingkat sarjana maupun pascasarjana bisnis dan manajemen atau manajer. Harapannya, setelah membaca buku ini, kita bisa memahami mendalami berbagai pendekatan, strategi dan metode dalam menjalankan proyek riset sehingga dapat memilih yang terbaik sesuai kebutuhan.

Di berbagai buku, beragam penggunaan istilah metode dengan metodologi. Bahkan banyak sumber yang mempertukarkan istilah tersebut. Buku ini cenderung menggunakan istilah metode yang mengacu pada alat dan teknik yang digunakan untuk mendapatkan dan menganalisis data. Ini mencakup kuisioner, observasi, interview baik teknik statistic maupun non-statistik. Sebaliknya, istilah methodology mengacu pada teori bagaimana riset seharusnya dilakukan.

Buku ini juga utamanya disusun sebagai media penulis untuk dapat mendalami lebih jauh mengenai metode riset/penelitian melalui pembahasan dan tanggapan pembaca agar isu-isu terkini dapat diakumodir dengan baik.


Metode Riset/Penelitian Bisnis


Metode Riset/Penelitian Bisnis
  1.  Sifat riset bisnis dan manajemen dan struktur buku ini
  2. Memformulasikan dan mengklarifikasikan topik riset 
  3. Tinjauan kritis literatur
  4. Menentukan pendekatan riset dan memilih riset strategi
  5. Negosiasi akses dan etika reset
  6. Penentuan sampel
  7. Menggunakan data sekunder
  8. Mengumpulkan data primer melalui observasi
  9. Mengumpulkan data primer menggunakan interview semi-terstruktur dan in-depth
  10. Mengumpulkan data primer menggunakan kuisioner (questionnaire)
  11. Menganalisis data kuantitatif
  12. Menganalisis data kualitatif
  13. Menulis dan menyajikan laporan proyek

Soroako Dulu, dan Sorowako Kini.


Menyambung tulisan saya terdahulu yang bercerita tentang perjalanan dari Banjarmasin ke Sorowako melalui Makassar, kali ini ingin bercerita tentang kota Sorowako.

Setelah lima tahun lebih, saya ingin membandingkan berbagai kemajuan yang terjadi di kota kecil tersebut. Sebenarnya tidak terlalu banyak yang berubah, tetapi tetap saja ada hal-hal yang menarik untuk diulas.

Perubahan yang jelas utama dari nama kota itu sendiri yang awalnya Soroako, berubah menjadi Sorowako. Saya kurang mengerti lebih jauh apa yang melatar-belakangi perubahan ini. Apakah alasan semantik yang penyesuaikan cara mengeja terhadap cara penulisan. Atau mungkin ada sebab lain. Tetapi yang jelas,  kode pos 91984 dan kode telpon 0475 yang sudah ada tidak berubah dengan adanya perubahan tersebut, sehingga kendala alamat dan kode wilayah saya rasa tidak ada sama sekali.

Selanjutnya, perubahan terbesar yang terjadi di sana adalah bergantinya kepemilikan saham mayoritas perusahaan yang menjadi cikal bakal adanya kota Sorowako yaitu dari PT. INCO Tbk menjadi PT. Vale Tbk. Memang beginilah adanya bila terjadi akuisisi perusahaan. Pemilik yang baru tentunya ingin menancapkan eksistensinya dengan memberi identitas baru, pola manajemen baru, kebijakan baru, dan lain-lain yang arahnya tentunya disesuaikan untuk mengikuti credo dan budaya organisasi perusahaan akuisitor.

Dari sisi pemukiman, banyak berubahan yang terjadi disini. Kawasan perumahan milik perusahaan yang sedianya diperuntukkan bagi karyawan level staff di wilayah pontada dan salonsa, kini banyak yang tidak digunakan. Kebijakan perusahaan yang memberikan tunjangan perumahan yang cukup memadai sebagai alternatif bila pegawai tidak menempati rumah dinas yang menjadi penyebab ini terjadi. Bayangkan dengan nilai tunjangan perumahan sebesar kira-kira Rp.3,5 juta per bulan, orang akan lebih memilih untuk membeli rumah sendiri dengan cara kredit. Perlu diingat untuk level pegawai yang lebih tinggi lagi, besar tunjangan perumahan ini semakin besar.

Kawasan pemukiman yang awalnya disediakan bagi karyawan non staff kini beralih prioritas menjadi pemukiman staff dengan status kepemilikan hak milik. Harga juga menurut saya relatif mahal karena berbagai alasan seperti tingkat perekonomian masyarakat sekitar dan keterbatasan pengembang dan lahan perumahan. Sebelumnya, Sumasang yang merupakan nama wilayah pemukiman baru ini, awalnya adalah bekas semacam airport atau bandara di atas air bagi pesawat albatross, yaitu pesawat kecil berbaling-baling yang mampu mendarat di air. Namun itu sudah lama tidak difungsikan lagi, sampai kemudian berubah menjadi daerah pemukiman.

Dari sisi transportasi, alat transportasi yang melayani rute Makassar Sorowako tidak banyak berubah dari lima tahun sebelumnya. Untuk sarana transportasi udara memang terjadi perubahan jenis pesawat yang membuat kapasitas penumpang sekali terbang menjadi lebih banyak. Kontrak perusahaan aviasi yang melayani juga berubah sekarang menjadi bersama Indonesia Air Service. Dulunya perusahaan, PT. Inco, punya sendiri dua unit sebelum kemudian di outsorce kan ke perusahaan penerbangan lokal seperti merpati dan kemudian  IAS ini. Jumlah penerbangan sehari tetap sama, 2 kali sehari setiap hari dari dan ke Makassar. Untuk jalur darat, hanya ada satu tambahan perusahaan bus yang bermain disini yaitu Bintang Timur. Sebelumnya beturut turut dari awal ada Liman yang sekarang berevolusi menjadi New Liman, kemudian Litha & Co, dan Mega Mas. Setiap hari masing-masing perusahaan memberangkatkan minimal dua unit bus ke Makassar, dan dua unit bus dari Makassar ke Sorowako. Bedanya yang dulunya bus itu mengantar penumpang sampai rumah, sekarang hanya sampai di terminal saja. Angkutan kota kelihatannya sudah tidak ada lagi karena mayoritas sudah memiliki kendaraan sendiri, mobil dan motor. Dan bagi karyawan dan anak sekolah, perusahaan tetap menyediakan bus karyawan dan bus sekolah. Hanya saja merek busnya saja yang berubah dari lima tahun lalu. Dari Volvo menjadi Mercedess Benz. Namun jaman saya dulu sekolah bus yang digunakan adalah merek Blue Bird yang lazimnya kita lihat di filem-filem barat sebagai bus sekolah anak-anak disono.

Sarana pendidikan juga tidak banyak berubah. Jumlah sekolahnya sama, ada satu tambahan lembaga training, PPL kalo saya tidak salah namanya, yang bekerjasama dengan pemerintah setempat untuk menyelenggarakan pelatihan untuk mempersiapkan peserta didik untuk siap kerja di perusahaan pertambangan. ATS atau Akademi Teknik Sorowako masih tetap ada dan arealnya kelihatannya bertambah luas, SMA, SMP, SD, dan TK yang ada praktis tidak banyak berubah hanya saja di wilayah SMP YPS Sorowako terlihat adanya pembangunan gedung beberapa lantai, yang katanya pengerjaannya sempat mangkrak beberapa tahun.

Sarana rekreasi praktis tidak banyak bertambah, hanya ada dua fasilitas permainan gratis yaitu luncuran di dua spot. Nah anak saya Ryu, paling seneng dibawa kesini. Satu terawat dan satunya lagi kondisinya mengenaskan. Pantai IDE juga sebenarnya sama tetapi sekarang dipercantik dengan disediakannya lahan parkir dan dibangunnya berbagai trotoar dan tempat duduk sepanjang bibir pantai. Ini juga tempat favorit Ryu saat disana. Yacht club juga tidak banyak berubah, hanya kayaknya saja yang berubah yang dulunya satu kayak hanya untuk satu orang, sekarang sudah ada yang hingga untuk tiga orang. Selancar kelihatannya tidak banyak berubah.

Jogging track, disiapkan bagi masyarakat yang ingin berolah raga. Lintasannya di buat dari Airport hingga Salonsa sepanjang kira kira 6 kilo meter (maaf kalo tidak tepat pajang lintasan yang saya tulis, hanya perkiraan saja) sehingga pengguna jalan tidak terganggu dan aman bagi pejalan kali dan yang berolah raga.

Selain itu, ada banyak juga yang tidak berubah. Yang paling saya rasakan adalah keterbatasan operator seluler dimana selain Telkom hanya Telkomsel dan Indosat. Saya yang membawa kartu tri tentu tidak dapat digunakan disitu sehingga harus menggunakan flash yang terkenal lelet disana. Sepertinya dari BTS yang ada, ada satu yang rusak sehingga bandwidth yang ada dijejali oleh seluruh onliners Sorowako sehingga koneksi jadi lelet.

Atau pastinya masih banyak lagi yang belum diulas di artikel ini. Bila ada yang tertinggal silahkan tambahkan dan tinggalkan pesan di komentar.

Belahan Jiwaku Akhirnya di kembali ke Sang Pencipta

Kisah pilu, yang tertuang di posting tahun lalu, harus bertambah lagi. Di bagian akhir posting tersebut, saya sudah menceritakan bagaimana k...