Senin, 30 Juli 2012

Laris Manis Dagang Aksesoris

Di suatu kesempatan saya berkunjung ke suatu toko aksesoris yang menjual bebagai pernak-pernik di suatu pusat perbelanjaan. Melihat dari ragam produk yang ditawarkan dan jumlah pengunjung dan nilai transaksi yang terjadi kelihatannya usaha ini sangat menggiurkan.

Seperti biasanya, keingin tahuan saya muncul seiring melihat di kesempatan tersebut. Pertanyaan yang memprovokasi dan mengudang emosi positif bisa dengan mudah mengeluarkan informasi yang saya butuhkan untuk mentaksir besaran keuntungan yang diraup jenis usaha tadi. Hanya dengan lima orang pramuniaga, usaha tersebut mampu membukukan keuntungan bersih senilai lebih dari Rp.500jt dalam setahun.

Oke, ada baiknya sedikit diulas tentang cerita dibalik kesuksesannya. Diawali tahun 80 puluhan, dia sudah memulai bergelut di jenis usaha ini tetapi hanya membantu usaha keluargannya. Seiring perjalanan waktu, pertengahan 90-an beliau mencoba membuka toko sendiri. Tentunya tetap dengan dukungan dari keluarga. Pengelolaan yang konvensional melalui pengalaman berharga dari supplier menjadi kunci utama keberhasilan. Walaupun menurut saya, potensinya masih sangat besar untuk bisa ditumbuh kembangkan. Tetapi…. pertemuan yang singkat menjadi hambatan untuk memberikan gambarannya.

Dalam membeli barang dagangannya, secara rutin minimal sebulan sekali dia mendatangi supplier besarnya untuk mengetahui lebih jauh update jenis dan varian produk yang ada. Ini sangat penting karena bisnis aksesoris memiliki keunikan dan peminatan musiman. Ada masa dimana satu jenis produk sangat laku keras sampai kemudian berakhir dengan munculnya jenis dan varian yang baru.

Secara operasional, kerena usahanya terletak di satu pertokoan yang memiliki jam buka terbatas, yaitu dari pukul 8 hingga pukul 17, dan tidak menggunakan peralatan pendukung seperti computer, jumlah tenaga kerja yang dilibatkan juga terbatas. Lima orang pramuniaga dengan tingkat keahlian bervariasi dirasa cukup untuk usaha tersebut. Dengan menggaji berasarkan acuan UMP maka keuntungan bersih dari usaha ini memang sangat menggiurkan. Tetapi… kembali lagi bahwa kebijakan pengelolaan yang tidak agresif merupakan pillihan si pemilik. Sangat sayang untuk tidak dikembangkan lebih luas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Belahan Jiwaku Akhirnya di kembali ke Sang Pencipta

Kisah pilu, yang tertuang di posting tahun lalu, harus bertambah lagi. Di bagian akhir posting tersebut, saya sudah menceritakan bagaimana k...