Selasa, 12 Juli 2011

Refleksi Diri dari Pencapaian dan Upaya yang Telah Dilakukan

Sewaktu sedang asyik di depan computer, tiba-tiba handphone saya berbunyi. Rupanya sms dari ketua kelas dari satu mata kuliah yang saya ampu. Dia menanyakan apakan mahasiswa bisa melihat nilai yang mereka dapatkan saat final test. Saya menginformasikan untuk datang ke menemui saya di ruangan saya keesokan harinya.

Keesokan harinya, beberapa orang mahasiswa sudah menunggu didepan ruangan saya. Saat menemui saya, saya menanyakan apakah mereka yakin dengan hasil test final yang telah diberikan sebelumnya. Ternyata, tidak ada satupun yang yakin dengan itu. Sebenarnya saya ragu juga untuk menunjukkan nilai tersebut. Benar saja nilai mereka jauh dari harapan. Jadi mereka pergi dengan rasa penasaran yang telah pupus.

Di kehidupan terkadang, kita menghadapi orang-orang dengan karakteristik seperti itu. Tidak yakin, tetapi penasaran dan memiliki harapan yang besar atas usaha yang minim. Ini sudah kodrat manusia, tetapi untuk menjadi unggul, harus berbeda dengan orang kebanyakan. Usaha semaksimal mungkin dulu baru kemudian kenali gejala dan kondisi untuk mengukur kemampuan diri dalam mencapai sesuatu.

Harapan tinggi itu sah sah saja, tetapi harus dibarengan dengan aktivitas pendukung untuk mencapai harapan tadi. Semakin tinggi upaya yang dilakukan, semakin pantas rasanya tercapai harapan yang sudah ditetapkan sebelumnya. Semoga tulisan yang singkat ini bisa jadi renungan untuk kita ambil hikmahnya.

Belahan Jiwaku Akhirnya di kembali ke Sang Pencipta

Kisah pilu, yang tertuang di posting tahun lalu, harus bertambah lagi. Di bagian akhir posting tersebut, saya sudah menceritakan bagaimana k...