Kamis, 22 Juli 2010

Mencoba Peruntungan Bisnis Nasi Goreng dan Mie Goreng

Sudah tidak asing bagi kita melihat bertaburannya pedagang kaki lima yang menjual nasi goreng. Pamor nasi goreng merupakan menu makanan yang relatif murah dan praktis memang tidak tergantikan sampai sejauh ini. Biasanya menu nasi goreng di serangkaikan dengan menu mie goreng. Permintaan pasar yang tetap selalu tinggi mungkin jadi alasan menarik untuk terjun ke bisnis ini.

Tulisan ini sebenarnya hanya mencoba menyajikan gambaran tentang seberapa besar potensi keuntungan yang dijanjikan dari bisnis nasi goreng. Dengan skala yang relatif moderat untuk ukuran bisnis ini.

Beberapa pedagang nasi goreng dengan waktu yang berbeda menjadi sumber data dari investigasi kecil-kecilan ini. Kapasitas penuh setiap objek (pedagang) yang diamati bervariasi, namun umumnya sudah berdiri lebih dari tiga tahun. Teknis pengumpulan datanya dilakukan tidak secara formal dan tanpa menggunakan kuisioner resmi, tetapi secara lisan dan dalam suasana relax. Data yang dikorek tidak secara menyeluruh, tetapi bagian tertentu saja yang dianggap perlu.

Nikmatnya nasi goreng dan mie goreng ternyata senikmat keuntungan yang bisa diraup. Dengan kondisi normal, dalam skala moderat, pedangang nasi goreng dapat membukukan keuntungan sebesar 7 juta rupiah lebih. Hemmm, ternyata secara rata-rata nilai ini lebih besar dari gaji pegawai. Berikut ini gambaran perhitungannya.

Asumsi:

Porsi terjual per hari:

Nasi Goreng 70
Porsi
Mie Goreng 50
Porsi
Harga Nasi Goreng 7000
Per Porsi
Harga Mie Goreng 7000
Per Porsi
The 1000
Per Gelas






Dagang Nasi Goreng dan Mie Goreng
Proyeksi Laba Rugi
Untuk Periode 1 Hari





Dalam Rp.-
Penjualan Nasi Goreng
490,000
Penjualan Mie Goreng
350,000
The
120,000
Beras 80,000
Mie (50 x (32000/44) 36,364
Telur (@Rp.1.000,-) 120,000
Ayam 60,000
Gaji 3 orang pagawai 120,000
Saos Kecap Garam Dll 80,000
Minyak Goreng 50,000
Gas 25,000
Sewa Tempat 20,000
Transport 20,000
By. Penyusutan Peralatan 20,000
Plastik, Kertas, Dll 10,000
By. Lainnya (10% tot by.) 64,136



Laba per hari

254,500
Laba per bulan
7,635,000
Laba per tahun
91,620,000






Investasi Awal:

Gerabak 3,000,000
Peralatan Masak 2,000,000
Kompor 1,000,000
Perlengkapan 2,000,000
Total Invenstasi Awal 8,000,000






Periode Pengembalian Investasi: 0.0873 Tahun

Terlihat bahwa dalam kondisi normal dengan investasi awal untuk membeli asset yang mendukung usaha, yaitu sebesar Rp.8 juta, maka hanya dalam waktu tidak sampai dua bulan, investasi ini sudah tertutupi. Selebihnya tinggal memetik keuntungan setiap bulannya.

Sekali lagi, bahwa perhitungan tersebut diatas bersifat moderat, ada kemungkinan bila anda memulai bisnis ini, periode pengembalian lebih lama, yah kurang lebih satu tahun. Awal berdirinya bisnis biasanya jualan masih relatif sepi, tetapi bila tetap mampu menjaga cita rasa yang nyaman dan pelayanan yang memuaskan, pengembalian atas investasi akan lebih cepat lagi.

Hayoooo siapa lagi yang tertarik untuk terjun ke bisnis ini???

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Belahan Jiwaku Akhirnya di kembali ke Sang Pencipta

Kisah pilu, yang tertuang di posting tahun lalu, harus bertambah lagi. Di bagian akhir posting tersebut, saya sudah menceritakan bagaimana k...