Selasa, 19 Januari 2010

Konsep Dasar Diversifikasi

Konsep diversifikasi digunakan untuk menjelaskan hubungan investasi dengan tingkat risiko. Keragaman instrumen investasi yang membentuk portofolio membuat nilai investasi secara keseluruhan akan menghasilkan tingkat risiko yang lebih kecil daripada risiko masing-masing instrumen.

Istilah risiko yang dapat didiversifikasi mengandung makna bahwa ada jenis risiko yang dapat diminimalisir terkait investasi yang dilakukan. Risiko pasar biasanya dikatakan sebagai risiko sistematis (risiko yang tidak dapat didiversifikasi), dan risiko terkait pemilihan instrumen investasi itu sendiri terkadang disebut sebagai risiko tidak sistematis (risiko yang dapat didiversifikasi).

Ilustrasi sederhana atas risiko kurs akan kita gunakan untuk menggambarkan konsep ini. Contoh, bila kita menempatkan dana kita separuh (50%) dalam bentuk rupiah dan separuhnya lagi dalam mata uang dollar. Memegang mata uang tentunya tetap tidak terlepas dari adanya risiko. Fluktuasi nilai mata uang membuat nilai mata uang yang satu dengan yang lainnya menjadi dinamis. Risiko kerugian dari penurunan nilai mata uang rupiah dalam hal ini tentunya kemudian akan ditutupi oleh keuntungan akibat naiknya nilai mata uang dollar. Kedua mata uang tersebut berkorelasi negatif (mendekati sempurna).

Setiap instrumen investasi memiliki korelasi dengan instrumen lainnya. Meminjam ilustrasi mata uang tersebut diatas, upaya untuk meminimalkan risiko dapat dilakukan dengan memegang seluruh instrumen investasi yang ada dengan bobot tertentu. Risiko akan mendekati nol.

Perlu diingat bahwa tidak semua risiko dapat didiversifikasi. Bila kita memegang seluruh instrumen investasi yang ada di muka bumi ini dengan bobot yang tepat atas masing-masing instrumen, maka risiko tidak sistematis (risiko instrumen individual, atau risiko yang dapat didiversifikasi) akan hilang atau mendekat nol. Sehingga risiko yang tersisa adalah risiko yang tidak dapat didiversifikasi (contohnya seperti kondisi ekonomi, kondisi persaingan industri, force major, dan inflasi).

Akan tetapi apakah mungkin, setiap individu perlu memegang atau memiliki seluruh instrumen investasi yang ada? Bisakah Anda bayangkan berapa besar dana yang diperlukan untuk itu? Tunggu jawabanya di posting selanjutnya................

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Belahan Jiwaku Akhirnya di kembali ke Sang Pencipta

Kisah pilu, yang tertuang di posting tahun lalu, harus bertambah lagi. Di bagian akhir posting tersebut, saya sudah menceritakan bagaimana k...