Jumat, 17 Juli 2009

Meningkatkan Kecepatan Akses Internet IM2

‘Meningkatkan kecepatan akses internet IM2’ sudah sangat sering menjadi kata kunci pencarian saya di Google. Tetapi, sampai sejauh ini belum ada artikel yang bisa memuaskan keingin tahuan saya ini. Tentunya tindakan ini saya lakukan bukan tanpa alasan. Mau tau alasannya? Ikuti pengalaman saya.

Awalnya, saya tahu informasi tentang produk baru Indosat ini dari seorang teman. IM2, internetan unlimited dengan seratus ribu per bulan. Memang sangat menggiurkan. Apalagi dengan tawaran kecepatan 256 Kbps menggunakan teknologi 3,5 G alias HSDPA.

Setelah menggunakannya hampir empat bulan, saya rasa cukup waktunya untuk me-review layanan ini. Namun sebelumnya saya ingin menjelaskan lebih detail tentang spesifikasi produk yang saya gunakan.
Hardware:
  • Terus terang karena lokasi saya di Banjarmasin, mungkin ini juga salah satu sebab kenapa IM2 saya lelet. Coz di Banjarmasin layanan IM2 ini belum resmi di luncurkan. Jadi, pake IM2 nomer Jakarta.
  • Desktop Dell Optiplex 330 dengan monitor LCD bawaannya, memory 1G, HDD 80G.
  • Layanan IM2 broom unlimited, prabayar, 256 Kbps hingga pemakaian 2 GB data, 64 Kbps setelah kelebihan kuota hingga habis masa aktif sebulan.
  • Modem SpeedUp dengan produk kerjasama promosi dengan XL layanan internet (Exelcomindo, maaf kalo salah tulis).
  • Kabel ekstensi USB 1 meter Yongwangda dengan keterangan E87194 AWM 2464 VW-I 80oC 300V 22AWG. Saya lupa ini kabel bawaan apa. Sebelumnya saya menggunakan kabel ekstensi bawaan modem speedup tetapi kurang panjang jadi kepala sering pusing karena terlalu dekat dengan modem (mungkin hanya sugesti saya saja).
Software:
  • cFosSpeed v4.22.1406 untuk mempercepat koneksi internet.
  • Operation system: Windows Vista Ultimate.
  • Browser Mozilla 3.0.10, Internet Explorer bawaan Vista, dan Opera v 10 Beta, yang saya gunakan secara bergantian sesuai kebutuhan, tetapi lebih dominan pake Mozilla.
  • SpeedConnect, saya gunakan untuk mengoptimalkan setting koneksi internetnya.
  • Tuneup Utilities 2009, untuk maintenance dan optimasi hardware, software, terkait koneksi internet.
Selanjutnya, ikuti kronologisnya:
  • Dua minggu pertama di awal bulan pemakaian, koneksi payah banget. Gak dapat HSDPA, yang nyantol cuman GSM dan kadang-kadang UMTS mana sering disconnect lagi. Kebayang khan bagaimana IM2 melatih kesabaran saya secara, ini satu-satunya koneksi internet yang saya gunakan di rumah.
  • Dua minggu selanjutnya di awal bulan pemakaian ada sedikit angin segar. Nyantol HSDPA dengan tiga bar sinyal atau 86%. Lumayan. Tapi... terkadang tetep putus-putus dan switch ke UMTS. Tetapi kok paling banter hanya bisa 30 Kbps, padahal sesuai ketentuan harusnya bisa sampai 256 Kbps. Sekali lagi kesabaranku diuji. Lelet.
  • Bulan kedua, setelah melakukan isi ulang dengan Top Up, kecepatan akses internet berkisar 30 Kbps. Tidak bisa dibilang cepat karena hanya seperdelapan (1/8) dari kecepatan 256 Kbps yang dijanjikan. Tapi lumayan lah. Kehabisan kuota, kecepatan turun lagi jadi sekitar 10 Kbps padahal sesuai ketentuan harusnya bisa 64 Kbps. Sangat lelet.
  • Bulan ketiga kurang lebih sama dengan bulan kedua. Tetapi kemudian ada konfirmasi dari IM2 bahwa kuota saya sudah habis. Sesuai instruksi saya disconnect trus saya koneksikan kembali, ternyata yang terjadi, koneksi IM2 saya terpangkas lagi tinggal 6 Kbps. Saya tidak mengerti kenapa bisa begini. Padahal di situs resmi IM2 tidak dijelaskan ada penurunan kecepatan lagi setelah diturunkannya kecepatan menjadi 64 Kbps. Sangat sangat lelet.
  • Bulan keempat, koneksi seperti kejadian di bulan ke-3, terjadi lagi. Parahnya, ditambah lagi dengan satu halaman peringatan dari IM2 bahwa kuota saya sudah habis. Koneksi saya putuskan dan saya sambung lagi. Ternyata semakin parah. Koneksi tercepat yang saya dapat hanya 2,5 Kbps (lihat screenshot koneksi IM2 saya dengan menggunakan cFosSpeed). Padahal masa aktif masih tersisa 8 hari lagi. Intensitas disconnect-nya juga semakin parah, utamanya malam hari. Cuman bisa bengong deh. Super lelet.
Untuk sementar mungkin ini dulu sharing saya. Mohon maaf bagi pihak IM2 kalau saya merasa bahwa pelayanan yang diberikan masih sangat jauh dari harapan. Bagi pihak terkait yang kebetulan mampir membaca artikel ini, silahkan jelaskan duduk persoalannya. Bagi rekan-rekan pembaca, saya sangat mengharapkan masukan atas pengalaman serupa dan syukur bila ada yang ingin share bagaimana mengatasi masalah ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Belahan Jiwaku Akhirnya di kembali ke Sang Pencipta

Kisah pilu, yang tertuang di posting tahun lalu, harus bertambah lagi. Di bagian akhir posting tersebut, saya sudah menceritakan bagaimana k...